Masih Suka Garing saat Membawakan Acara? Simak Tips Berikut Agar Jasa MC Kamu Makin Laris
Tips menjadi MC yang baik dan benar, sehingga bisa mendatangkan clien yang banyak dan luas.
Masih Suka Garing saat Membawakan Acara? Simak Tips Berikut Agar Jasa MC Kamu Makin Laris
TRIBUNPALU.COM - Master of ceremony atau pembawa acara atau yang lebih sering disebut MC merupakan pekerjaan yang bermodalkan suara dan kemampuan public speaking.
Tugas seorang MC ialah memandu jalannya acara agar berhasil terselenggara dan sesuai dengan rencana.
MC dan Moderator memiliki tugas yang berbeda.
Dilansir dari laman Talkactive, MC dan Moderator memiliki perbedaan dalam bertugas.
Jika MC memandu jalannya sebuah acara, maka moderator yang akan memandu sebuah diskusi.
Dari sisi kepribadian, seorang MC lebih personable lantaran harus bisa membangun suasana komunikasi yang baik.
Sedangkan untuk moderator lebih ke knowledgeable, karena memandu sebuah diskusi yang materinya tidak ringan.
Untuk menjadi profesional MC, kamu harus memiliki pengalaman terlebih dahulu.
Jika kamu baru memulai belajar menjadi MC, kamu wajib mengetahui tips-tips berikut ini agar jasa MC yang kamu tawarkan lebih dikenal banyak orang.
Informasi yang kami sampaikan ini bersumber dari buku yang bertajuk My Public Speaking karya Hilbram Dunar, yang juga dipublikasi oleh PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Baca juga: Apa Itu Gangguan Obsesif Kompulsif? Kesehatan Mental Kronis yang Membuat Tidak Percaya Diri
1. Mengatahui secara pasti acara yang akan dibawakan
Sebelum melakukan aktivitas public sepaking dibidang MC, kamu harus tahu terlebih dahulu konsep acara tersebut.
Ketahui apa maksud dan tujuan diselenggarakannya acara itu.
Apakah ingin memberikan informasi, pengharagaan, penjualan produk, mempromosikan atau yang lainnya.
Selain mengetahui konsepnya, kamu juga perlu melakukan riset siapa saja yang terlibat dalam acara tersebut.
Misalnya saja mengetahui latar belakang acara, ciri khas acara dan karakternya hingga sejarah acaranya.
Informasi-informasi ini bisa kamu gunakan sebagai materi saat menjadi seorang MC.
Terkait dengan produk yang kamu bawakan, kamu harus bisa membawakannya dengan jelas agar audiens bisa mengerti.
Gunakan bahasa yang umum dan mudah dimengerti oleh banyak orang.

2. Mengenali audiens lebih detail
Dalam buku yang diterbitkan pada tahun 2015 ini dijelaskan beberapa macam audiens dalam sebuah acara.
Ada tamu VVIP atau VI, tamu undangan, penonton dan juga rekan-rekan panitia.
Sebagai seorang MC, kamu juga harus bisa memfokuskan sesuai dengan tujuan acara tersebut.
Tak hanya itu, kamu juga harus mengenali latar belakang audiens.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang tepat untuk audiens tertentu.
Semakin kamu mengetahui karakter atau kebiasaan audiens, maka kamu akan semakin banyak memiliki kosa kata yang beranekaragam.
Baca juga: Bahaya Fomo untuk Kesehatan Mental, Ketahui Juga Cara Mengatasinya
3. Mempelajari rundown atau susunan acara
Rundown merupakan sebuah pedoman acara itu berjalan sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan pihak panitia.
Hilbram Dunar dalam buku yang dicetak PT Gramedia ini mengibaratkan, bahwa MC merupakan seorang pilot yang membawa pesawat terbang di udara.
Sehingga pilot harus mengetahui detail tentang pesawat dan segala kendala-kendalanya.
Saat mempelajari rundown, kamu harus memahami durasi dan persiapan untuk perubahan dadakan.
Karena terkadang pihak panitia kan menyusulkan beberapa susunan acara yang tidak tertulis sebelumnya.
4. Mempelajari skrip MC atau naskah
Jika kamu diminta untuk menjadi MC di sebuah acara, usahakan tidak membaca skrip secara keseluruhan.
Hilbram Dunar mengatakan, seorang MC harus mengerti isi dari naskah tersebut.
Cara mudah untuk mengerti isi acara, kamu bisa menuliskan poin-poin pentingnya saja di dalam cue card.
Cue card merupakan alat yang digunakan MC yang isinya berupa poin-poin penting.
Bentunya seperti kertas yang tebal dan didalamnya terdapan tulisan-tulisan atau lembaran susunan dan informasi acara.
Selain itu kamu juga harus memperhatikan nama beserta gelar dari tokoh-tokoh penting dalam acara tersebut.
Demikian tadi beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelum menjadi MC di sebuah acara.
Yang tak kalah pentingnya, kamu harus tetap percaya diri, tidak takut dan juga tidak grogi.
Jika kamu masih sering mengalami grogi atau ketakutan berbicara di depan umu, kamu bisa melakukan hal-hal di bawah ini.
Baca juga: Anak Terancam Alami Gangguan Kesehatan Mental Jika di Rumah Saja Saat Pandemi, Pahami Gejalanya
Tips Mengatasi Rasa Grogi
1. Bernapas
Cara pertama untuk mengatasi grogi dan rasa takut saat berbicara di depan umum adalah dengan bernapas secara perlahan.
Kamu bisa tarik napas melalui hidung, kemudian tahan selama lima detik.
Jika sudah, kamu bisa mengeluarkannya pelan-pelan melalui mulut sampai perut mengempis.
Yang menjadi catatan, kamu dilarang mengambil napas seperti orang yang baru selesai berolahraga.
Maksudnya dengan napas yang pendek dan juga cepat.
Dalam mengatur napas, kamu harus memperhatikan detak jantung agar tetap normal dan juga tenang.
Apabila sudah melakukan langkah-langkah di atas, kamu bisa berbicara dengan tenang dan lantang.
2. Suara
Untuk mengatasi ketakutan dan grogi saat berbicara di depan umum, kamu juga wajib bersuara yang bertenaga.
Dalam buku ini, Hilbram Dunar mengatakan jika suara bertenaga berbeda dengan suara berteriak.
Saat sedang grogi dan takut, menyebabkan tingkat kepercayaan diri kamu menurun.
Sehingga suara yang kamu hasilkan juga akan cenderung lebih pelan bahkan tidak terdengar jelas.
Baca juga: Ketahui Apa Itu Body Shaming, Simak Pengertian dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental
Kamu juga bisa mencoba bersuara dengan pelan dan perlahan tanpa terburu-buru.
Hal ini dilakukan agar kamu tidak kesrimpet saat berbicara.
Misalnya ingin mengatakan "jilbab" menjadi "jiblab" dan sebagainya.
3. Mendengarkan dan memperhatikan
Saat sedang grogi atau takut berbicara di depan umum, hal yang harus kamu sadari adalah kamu tidak sedang berbicara sendiri.
Didepanmu ada audiens yang senantiasa mendengarkan suaramu.
Untuk menghindari audiens yang ngobrol sendirian atau bermain gadget, kamu bisa mencoba untuk menanyakan suatu hal kepada mereka.
Meskipun hanya pertanyaan sederhana, namun audiens akan merasa diperhatikan oleh kamu.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan pembicaraan dengan menatap mata audiens.
Kalau kamu tidak nyaman, kamu bisa menatap kening audiens.
(TribunPalu.com/Hakim)