Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Info Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Amalia 'Datangi' Keluarga, Yosef Kini Terpojok

Misteri kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga terpecahkan hingga hari ke-12.

Handover
Jejak postingan IG terakhir Amalia Mustika Ratu (24) sebelum ditemukan meninggal dunia tak wajar. Ia merupakan korban pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

TRIBUNPALU.COM - Misteri kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga terpecahkan hingga hari ke-12.

Pelaku yang tega membunuh Tuti Suhartini (55) dan anakanya Amalia Mustika Ratu (24) belum terungkap.

Kasus ini mulai menghebohkan masyarakat ketika Tuti dan Amalia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di bagasi mobil Toyota Alphard, Rabu (18/8/2021).

Kasus itu terjadi di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

Polisi sudah memeriksa 25 orang untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya.

Di tengah usaha polisi bekerja, Amalia ternyata "mendatangi" saudaranya.

Yeti Mulyati (60) yang merupakan kakak dari Tuti atau uwak Amalia, menceritakan, Amalia datang di mimpi kakak sepupu korban Tuti.

"Kalau saya pribadi belum pernah terbawa mimpi. Tapi kemarin saudara saya menelepon ke saya, katanya Amalia ada di dalam mimpinya," ucap Yeti di kediamannya, Minggu (29/8/2021).

Dalam mimpi saudara kakak sepupunya tersebut, Yeti menjelaskan, Amalia dengan wajah penuh darah meminta untuk keluarganya terus membacakan yasin selama 40 kali.

"Mimpinya ada kedatangan Amalia yang penuh darah katanya minta dibacakan surat yasin selama 40 balikan. Saya langsung ke rumah saudara saya dan langsung menggelar yasinan," tuturnya.

Yosef Merasa Terpojok

Akibat kasus yang menimpa istri dan anaknya, Yosef merasa terpojok.

"Jelas Pak Yosef sangat down kondisinya saat ini soalnya kan dia merasa terpojok dengan kondisi pascaistri dan anaknya meninggal dunia secara tidak wajar itu," kata kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, saat dihubungi TribunJabar.id melalui sambungan telepon, Minggu (29/8/2021).

Menurut Rohman, banyak asumsi-asumsi liar dari masyarakat saat ini yang mengaitkan kliennya sebagai terduga pelaku.

"Maka dari itu, tugas kita sebagai kuasa hukum yaitu mendampingi klien yang saat ini hanya menjadi saksi dari kasus ini," ujarnya.

Rohman juga menjelaskan, psikologis dari seseorang pada umumnya tentu akan terganggu apabila banyak pihak yang seperti memojokkan.

"Apalagi kan memang banyak asumsi liar yang seolah-olah sudah menunjukkan bukti yang kuat bahwa Pak Yosef itu pelakunya," kata dia.

Sebelumnya, Yosef dinilai sangat kooperatif saat menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Dari informasi yang didapatkan, total 50 pertanyaan lebih yang dilayangkan pihak kepolisian kepada Yosef disaat menjalani pemeriksaan sebagai saksi tersebut.

Di berita sebelumnya, Rohman Hidayat meyakini Yosef tidak terlibat kasus perampasan nyawa anak dan istrinya.

"Saya pribadi meyakini bapak (Yosef) ini tidak terlibat atau melakukan hal-hal yang menyebabkan kematian anak dan istrinya," ucap Rohman Hidayat saat dihubungi Tribun via ponselnya, Rabu (25/8/2021).

Pernyataannya itu dikaitkan dengan kondisi psikologis keluarga yang sudah saling curiga.

"Ya, tidak menutup kemungkinan jadi saling curiga," katanya.

Apalagi, Yosef punya istri muda.

"Kemudian masalah yayasan, terus hubungan dari beliau dengan korban serta saksi-saksi yang lain seperti apa. Selain itu ditanya soal keberadaan Yosef saat hari kejadian. Pak Yosef menjelaskan sejak 17 Agustus malam hingga 18 Agustus subuh berada di istri mudanya. Nah, keterangan itu diperkuat oleh istri muda dan dua anaknya," ucap Rohman.

Kemudian, kata dia, Yosef pada pagi di hari kejadian, pergi ke rumah Tuti yang merupakan lokasi kejadian karena saat itu, kata Rohman, Yosef hendak mengambil stik golf.

"Saat itu Pak Yosef sudah janjian dengan caddy golf, ada pesan chat-nya sekitar 06.58 bahwa beliau akan golf dan akan bawa stik golf ke rumah Tuti," katanya.

Dengan melihat jawaban Yosef saat ditanya penyidik Satreskrim Polres Subang, dia meyakini bahwa Yosef tidak terlibat dalam kematian anak dan istrinya itu.

"Dengan melihat alibinya, saya meyakini bapa ini tidak melakukan kasus ini dan tidak terlibat," katanya. Hanya memang, keyakinan itu harus diuji dengan alat bukti lainnya. Seperti yang sedang dilakukan Polres Subang salah satunya dengan olah TKP, tes DNA dan mencari sidik jari.

"Ya, harus didukung dengan alat bukti lainnya. Harus ada uji ilmiah untuk mengungkap pelaku dibalik kematian anak dan ibu ini," ucap dia.

Kuasa hukum M, istri muda Yosef atau ibu tiri Amalia, Robert Marpaung juga meyakini M tidak terlibat karena pada saat kejadian, istri muda itu berada di rumah bersama Yosef.

"Ada saksinya Pak Yosef sendiri dan dua putra ibu M bahwa pada hari kejadian, malamnya, klien kami ada di rumah," ucap Robert Marpaung.

Polisi Tidak Kejar Pengakuan

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A. Chaniago, mengatakan, pengungkapan pelaku akan didasarkan atas alat bukti.

Pihaknya, kata dia, tidak akan mengejar pengakuan dari pelaku, tapi memperkuat alat bukti yang ada pada saat kejadian tersebut.

Diharapkan, dalam waktu dekat ini pelaku perampasan nyawa itu segera.

"Jadi, intinya sampai sekarang penyidik masih bekerja mengumpulkan bukti dan petunjuk, Insya Allah dalam waktu dekat bisa diungkap siapa pelakunya," ujar Kombes Erdi A. Chaniago di Polda Jabar, Kamis (26/8/2021).

Sejumlah saksi, kata dia, sudah dimintai keterangan termasuk Yosep, suami korban. Selain itu, polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa CCTV yang masih dianalisis.

"Untuk sementara, terkait dengan petunjuk tersebut (CCTV), kita sudah amankan sedang dipelajari dan dianalisis oleh penyidik dari Polres Subang," katanya.(*)

(TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved