Ditemukan 2 Petunjuk Baru Kasus Kematian Ibu & Anak di Subang, Jejak Pelaku Terendus Anjing Pelacak
Pihak kepolisian masih berusaha memburu pelaku di balik kematian Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (24).
TRIBUNPALU.COM - Kasus kematian ibu dan anak di Subang hingga kini belum menemui titik terang.
Pihak kepolisian masih berusaha memburu pelaku di balik kematian Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (24).
Kedua korban ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil Toyota Alphard, Rabu (18/8/2021).
Meski begitu, pihak kepolisian tak menyerah mengungkap kasus tersebut dengan berbagai cara.
Seperti melakukan berkali-kali olah TKP hingga menghadirkan anjing pelacak.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, dua temuan baru berhasil didapatkan polisi terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Temuan tersebut didapat usai enam orang saksi kembali dihadirkan polisi di TKP, Senin (30/8/2021).
Diwartakan sebelumnya, enam saksi dihadirkan dalam olah TKP lanjutan kasus perampasan nyawa Amalia dan ibunya, di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang.
Satu di antara saksi yang kembali diminta datang ke TKP adalah suami sekaligus ayah korban, Yosef.
Selain Yosef yang dihadirkan, ada saksi lain.
Yakni, M istri muda Yosef, Yoris anak dari Yosef, Lilis (56) kakak ke empat Tuti, Yeti (60) kakak tertua Tuti serta Ida (58) kakak ketiga dari Tuti.
2 Temuan Baru
Temuan pertama yang diungkap polisi adalah terkait hasil autopsi korban, yakni Tuti dan Amalia.
Dari hasil autopsi, kedua korban mengalami patah tulang di bagian tengkorak dan memar yang diduga akibat benda tumpul, yakni papan penggilasan cucian yang ditemukan terdapat bercak darah.
Selain itu, korban Tuti juga mengalami luka robek di bagian bibir.
Polisi menduga bahwa korban Tuti tidak melawan saat penyerangan pelaku.
"Sepertinya pada saat korban dipukul, korban bernama Tuti sedang tertidur, karena tidak ada perlawanan dari korban," ujar Sumarni.
Lain halnya dengan Amalia yang diduga melakukan perlawanan saat pelaku menyerang.
"Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," ujar Sumarni.
Temuan lainnya, adanya bekas tanah di tubuh korban.
Polisi menduga bahwa korban dieksekusi di kamar, lalu dibawa ke kamar mandi untuk dibersihkan, lalu diseret dan ditumpuk di bagasi mobil Alphard.
Selain hasil autopsi, temuan baru yang didapat polisi adalah terkait endusan anjing pelacak di TKP.
Dilaporkan jurnalis Kompas TV Hendri Irawan, gelagat anjing pelacak di TKP saat pemeriksaan pada Senin kemarin mengurai hasil mengejutkan.
Betapa tidak, saat salah satu barang bukti dienduskan, anjing pelacak itu langsung bergerak ke arah sebuah tempat pencucian mobil.
Lokasi tersebut berjarak 500 meter dari TKP.
Hal tersebut diduga mengisyaratkan adanya pergerakan dari terduga pelaku ke tempat pencucian mobil di hari kejadian.
"Anjing pelacak melakukan penyisiran, mengendus salah satu barang bukti yang kemudian berjalan ke arah pencucian mobil yang berjarak sekitar 500 meter dari TKP. Sehingga diduga ada pergerakkan pelaku yang mengarah ke pencucian mobil tersebut," pungkas Hendri Irawan.
Selain itu, gerak-gerik anjing pelacak yang dibawa polisi itu juga disorot usai mengendus barang bukti berupa sepatu berwarna putih.
Usai mengendus sepatu putih tersebut, sang anjing pelacak diarahkan ke beberapa saksi yang dihadirkan ke TKP.
Namun usai diarahkan ke beberapa saksi, sang anjing pelacak tidak menunjukkan reaksi aneh.
"Polisi membawa sepasang sepatu olahraga berwarna putih dan kemudian dienduskan ke anjing pelacak itu. Lalu menyisir sejumlah saksi yang hadir saat itu. Namun tidak terlihat reaksi berlebihan dari anjing pelacak tersebut dari saksi di sana," ungkap Hendri Irawan.
Untuk diketahui, guna mendalami kasus pembunuhan di Subang, polisi kembali datang ke TKP dan melakukan pemeriksaan di dalam rumah mendiang Tuti.
Polres Subang mengerahkan beberapa tenaga ahli idari Inafis Subang dan Polda Jabar, serta mendatangkan tim Labfor Mabes Polri untuk memeriksa barang bukti.
3 Saksi Kembali Diperiksa
Polisi kembali meminta pemeriksaan keduanya untuk klarifikasi tambahan di Mapolres Subang, Selasa (31/8/2021).
Pemeriksaan dilakukan di Satreskrim Polres Subang.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus berusaha mengungkap kasus pembunuhan yang penuh misteri ini.
"Mohon sabar, ya, rekan-rekan, kami masih bekerja. Doakan saja secepatnya," ucap Kapolres Subang AKBP Sumarni saat hendak memasuki Satreskrim Polres Subang, Selasa (31/8/2021).
Fajar Sidik, tim kuasa hukum dari Yosef serta istri mudanya, menjelaskan bahwa tidak adanya penjemputan dari pihak kepolisian.
Hanya saja, pihak dari kepolisian yang mengajak langsung kepada kedua kliennya tersebut untuk bersama-sama berangkat ke Polres Subang.
"Tidak ada penjemputan, hanya ibu M itu disamperin polisi menawarkan berangkat bareng ke Polres Subang," jelas Fajar di Satresrim Polres Subang.
Sementara itu, menurut Fajar, sampai saat ini kedua kliennya masih menunggu untuk diperiksa klarifikasi tambahan, pasalnya, baru beberapa saksi yang dimintai keterangan itu.
"Belum, Pak Yosef sama istri mudanya belum diperiksa, mereka berdua masih menunggu giliran dari saksi-saksi lain," katanya.
Menurut Fajar, pada pemeriksaan klarifikasi tambahan kepada saksi-saksi yang hadir ini, dilakukan secara terpisah.
"Kami kurang tau yang diperiksa klarifikasi tambahan ini ada beberapa orang, soalnya diperiksa secara terpisah oleh pihak kepolisian," ucapnya.
Sementara itu pantauan Tribunjabar dilapangan pada pukul 20.30 WIB, terlihat juga sejumlah keluarga dari korban turut hadir, seperti Yoris (34) anak tertua dari Tuti serta Yosef.
Sebelumnya, Yosef datang secara terpisah bersama dengan istri mudanya itu, istri mudanya datang ke Satreskrim Polres Subang pukul 11.30 WIB sementara Yosef datang pukul 12.15 WIB yang langsung di dampingi oleh pihak kepolisian.
Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A. Chaniago memastikan penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang masih terus berjalan.
Polisi, saat ini tengah menunggu laporan tim Forensik Mabes Polri.
"Mohon bersabar, kita menunggu hasil forensik dan beberapa hal yang sekiranya hasil tersebut secara digital, kita masih menunggu," ujar Kombes Erdi A. Chaniago, saat dihubungi, Senin (30/8/2021).
Penyelidikan kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti, kata Erdi, melibatkan banyak pihak, terutama yang berkaitan dengan digital da penggunaan teknologi modern.
Saat ini, semua barang bukti, hasil pemeriksaan serta hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sedang diindentifikasi.
"Namanya menelusuri (jejak) digital ini perlu analisa melibatkan provider (telekomunikasi), Mabes Polri yang punya peralatan lengkapnya," katanya.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, ternyata tidak sesederhana netizen yang tampak getol mengomentari kasus itu.
Di sejumlah lini masa dalam dua pekan terakhir, banyak netizen mengomentari kasus itu. Hanya saja, disertai asumsi tanpa bukti.
"Seluruh dari hasil pemeriksaan di olah TKP dan lain-lain. Terutama masalah digitalisasi seperti CCTV, kemudian kepemilikan handphone, termasuk sidik jari dan DNA keluarga dan bukti-bukti yang ada diidentifikasi di Mabes Polri dengan alat yang sudah modern," tambahnya.
Seperti diketahui, polisi mengamankan sementara semua ponsel milik keluarga terdekat Amalia Mustika Ratu dan Tuti. Hingga saat ini, ponsel-ponsel milik M hingga Yosef belum dikembalikan karena untuk kepentingan penyelidikan.(*)
(Sumber: TribunnewsBogor.com)