Sulteng Hari Ini
VIDEO: Upaya PMI Sulteng Kumpulkan Kantong Darah di Tengah Pandemi
Saat ini, PMI hanya memperoleh stok dari sukarelawan maupun lembaga yang membuat kegiatan donor darah dengan izin Satgas Covid-19.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Tengah kesulitan mengumpulkan stok darah selama Pandemi Covid-19.
Selain karena pembatasan aktivitas, juga minimnya pendonor menjadi kendala.
Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate menjelaskan, pihaknya mampu mengumpulkan 1.500 kantong darah per hari sebelum pandemi.
Namun, selama wabah mematikan menyebar di Sulteng, PMI hanya bisa mengumpulkan kantong yang dibutuhkan hari itu itu saja.
“Bahkan bahkan tidak lagi menyuplai darah ke rumah sakit. Jadi jika ada pasien yang membutuhkan darah, kami minta pasien itu membawa pendonor dan kami bantu dengan mengumumkannya di jaringan-jaringan pendor,” terang jebolan Doktor Universitas Tadulako di program Tribun Motesa-tesa dikutip TribuPalu.com, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Tak Semua Orang Bisa jadi Pendonor Darah, Ini Penjelasan PMI Sulteng
Baca juga: Stok Darah Masih Cukup, Pendonor di PMI Sulteng Capai 6 Ribu Orang
Alumni Pascasarjana Universitas Padjajaran itu menambahkan, PMI tidak pernah berhenti beraktivitas meski di tengah pandemi.
Hanya saja tingkat kerjanya berbeda dengan sebelum pandemi.
Hal itu guna menjaga tenaga kerja di Unit Transfusi Darah tidak terpapar Covid-19.
“Banyak juga kejadian keluarga pasien butuh darah marah-marah karena stok tidak ada. Cuman karena stok sangat kurang, kami juga tidak mau ribut. Tugas kami hanya mendengarkan dan memberikan pelayanan terbaik,” ucap Hidayat Lamakarate.
Saat ini, PMI hanya memperoleh stok dari sukarelawan maupun lembaga yang membuat kegiatan donor darah dengan izin Satgas Covid-19.
Dia mengimbau warga tidak perlu khawatir mendonorkan darah di tengah pandemi.
PMI menerapkan mengetatan dalam hal donor darah di tengah pandemi.(*)