Sulteng Hari Ini
Tak Semua Orang Bisa jadi Pendonor Darah, Ini Penjelasan PMI Sulteng
Manfaat untuk pendonor, menurunkan risiko penyakit jantung, risiko penyakit kanker, dan membantu menurunkan berat badan.
Laporan Wartwan TribunPalu.com, Ketut Suta
TRIBUNPALU.COM, PALU - Donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerima darah, tetapi juga bermanfaat untuk pendonor.
Manfaat untuk pendonor, menurunkan risiko penyakit jantung, risiko penyakit kanker, dan membantu menurunkan berat badan.
Namun tidak semua dapat mendonorkan darah begitu saja, tetapi harus melalui tahapan scaning.
Penanggung jawab Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Sulteng Uliani mengatakan, sebelum pengambilan darah pendonor harus periksa kesehatan.
Seperti tes HB, Tensi, dan keadaan Fisiknya.
"Untuk perempuan tidak sedang hamil, atau sementara haid dan tidak sedang menyusui," ujar Uliani kepada wartawan tribunpalu.com, Rabu (31/3/2021) siang.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Indonesia Besok, Kamis 1 April 2021: Kupang Hujan Petir Seharian
Baca juga: Ibu Muda Menjerit Anaknya Hendak Ditiduri Tetangga, Pakaian Dalam Merah Muda Jadi Bukti
"Kalau laki-laki tidak bertato atau tindik, kalaupun bertato harus lewat satu tahun setelah di tato," tambahnya.
Calon pendonor yang menjalani vaksinasi, dapat mendonorkan darah setelah vaksinasi tahap dua.
"Kalau yang sementara mau divaksin, dia boleh donorkan darah dua minggu setelah vaksin keduanya," jelas Ulin.
Sedangkan untuk pengidap penyakit tertentu tidak dianjurkan mendonorkan.
Seperti penyakit dapat mudah menular melalui transfusi darah.
"Untuk jenis penyakit HIV, Hepatisis B, Hepatisis C, dan Spilis, kalau calon pendonor mengidap penyakit itu, kita tidak akan lakukan pengambilan darah," tutupnya.(*)