Lawan Covid 19
Pemerintah Buat Rancangan Adaptasi Kegiatan Baru Berintegrasi dengan Teknologi dan Informasi
Rancangan ini berisi adaptasi kegiatan baru yang memungkinkan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM - Pemerintah saat ini sedang membuat rancangan mengenai aktifitas publik selama Pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi
Rancangan ini berisi adaptasi kegiatan baru yang memungkinkan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.
Saat ini, kata Nadia, pemerintah tengah merencanakan suatu implementasi uji coba pada enam sektor.
Di antaranya yaitu sektor perdagangan sepeti pasar modern dan pasar tradisonal.
Kemudian adalah sektor pendidikan, sektor pariwisata, sektor transportasi, sektor keagamaan dan terakhir di setor industri atau tempat kerja.
"Ini kita sedang menyusun monitoring protokol kesehatan lebih tepatnya bagaimana masyarakat aman beraktifitas di tempat-tempat publik," ungkapnya pada Dialog Produktif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (6/9/2021).
Salah satunya upaya yang dilakukan dalam rancangan ini adalah mengintegrasikan dengan aplikasi Peduli Lindungi.
Nanti dalam aplikasi ini setiap orang bisa melihat mereka termasuk ke dalam kategori merah kuning atau hijau.
"Sehingga cukup aman melakukan aktifitas tempat publik. Artinya melalui perangkat teknologi informasi mengikuti pepantauan atas protokol tadi," katanya lagi.
Nadia pun menjelaskan jika status bewarna merah merupakan kasus Covid-19, baik itu yang melakukan kontak erat, maupun terinfeksi.
Sudah pasti mereka yang bewarna merah tidak melakukan aktifitas publik.
Namun harus melakukan isolasi mandiri atau karantina.
Sedangkan kalau bewarna kuning dan hijau mereka akan menerapkan protokol kesehatan yang nanti akan ditentukan.
Termasuk juga pada area publik seperti tempat wisata.
"Dipastikan tidak ada kerumunan. kapasitas 50 persen, benar-benar 50 persen dengan adanya integrasi teknologi informasi tadi," kata Nadia lagi.(*)