Keanehan Kasus Kematian Ibu dan Anak di Subang, Kapolres Heran dengan Misteri yang Ditemukan di TKP
Satu misteri yang ada di TKP bahkan belum terungkap, yaitu cara pelaku masuk ke dalam rumah Tuti Suhartini (55) yang dibunuh bersama putrinya Amalia.
TRIBUNPALU.COM - Kasus kematian ibu dan anak di Subang belum juga terpecahkan kendati sudah hampir memasuki pekan ketiga penyelidikan.
Satu misteri yang ada di TKP bahkan belum terungkap, yaitu cara pelaku masuk ke dalam rumah Tuti Suhartini (55) yang dibunuh bersama putrinya Amalia Mustika Ratu (24).
Misteri akses pelaku ke TKP menjadi salah satu kepingan puzzle yang harus segera dipecahkan.
Pasalnya Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan dari hasil olah TKP tak ada kunci rumah yang rusak.
"Hasil cek TKP, bahwa pintu masuk dan belakang area masuk tidak terjadi kerusakan pintu seperti pencongkelan.
Diperkirakan tidak ada motif pencurian, karena tidak tidak ada barang berharga hilang kecuali ponsel korban," kata AKBP Sumarni.

AKBP Sumarni juga sempat bertanya pada Yosef, suami Tuti yang juga ayah Amalia Mustika Ratu.
Sumarni menanyakan kebiasaan Tuti jika tidur apakah mengunci pintu rumah.
"Kalau tidur ibu dikucni gak pintunya ?" tanya AKBP Sumarni dikutip dari akun Youtube Heri Susanto.
"Dikunci," jawab Yosef.
Yosef mengaku saat ia pertama kali datang pintu sudah tak lagi terkunci.
"Tadi bapak datang pintunya terbuka atau dikunci ?" tanya AKBP Sumarni.
"Karena mungkin udah terjadi, udah terbuka," kata Yosef.
AKBP Sumarni sempat heran pelaku bisa masuk ke dalam rumah tanpa merusak kunci.
"Kok bisa dia buka kunci yah ? kuncinya ada gak ?" tanya AKBP Sumarni.
Yosef menduga istrinya, Tuti, sempat membukakan pintu untuk pelaku.
"Gak, mungkin bu dibuka sama istri saya," kata Yosef.
"Kuncinya ada dimana ?" tanya Sumarni.
"Ada d bagian dalam, " timpal seseorang di sampingnya.
"Nah itu nanti ditanyakan," pesan Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Sebelumnya Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat menerangkan ada sejumlah orang yang memiliki akses masuk ke rumah Tuti.
Mereka adalah Yosef, Yoris, Tuti juga Amalia.
Menurut Rohman Hidayat selain keluarga inti, ada keponakan Tuti yang juga memiliki akses masuk ke rumah tersebut.
"Pak Yosef kepada saya berbicara bahwa salah satu dari keluarga korban itu yang memiliki akses datang ke rumah selain kedua korban.
anak tertuanya Yoris dan pak Yosef sendiri," kata Rohman Hidayat seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Dia adalah Danu, keponakan Tuti yang juga pengurus Yayasan Bina Prestasi.
Rohman Hidayat mengatakan berdasar keterangan Yosef, Danu kerap kali datang pada malam hari.
"Saksi lainnya itu sering datang ke rumah malam-malam,
saya kurang tau jelas memang sudah biasa aja bahwa D sering datang kerumah, itu menurut keterangan Yosef, ya," ujarnya.
Rohman Hidayat mengatakan karena memiliki akses masuk, Danu bisa datang kapan saja ke rumah Tuti.
"Bisa kapan aja masuk," kata Rohman Hidayat pada TribunnewsBogor.com.
Hingga kini setidaknya Yosef sudah tujuh kali diperiksa Polisi.
Saat pemanggilan ke 6 pada Sabtu (4/9/2021) Yosef dipanggil untuk dikonfrontasi dengan Yoris dan Danu/.
"Ibu M tidak dipanggil. Hari ini dipanggil Pak Yosef beserta anaknya Yoris dan dari Yayasan Bina Prestasi Nasional, saksi atas nama Danu. Untuk materinya belum tahu," kata Rohman.
"Yang pasti pemanggilannya untuk dikonfrontir dengan keterangan saksi Yoris dan D," katannya.
Ia menambahkan, sehari sebelumnya, Jumat (3/9/2021), Yosef juga sempat dipanggil oleh penyidik Satreskrim Polres Subang.
"Kemarin dipanggil untuk tes psikologi. Sudah selesai. Soal materi pertanyaannya belum tahu. Tapi intinya Pak Yosef kooperatif," kata dua.(*)
(TribunnewsBogor.com)