Sulteng Hari Ini
Kru KM Tiga Putri Kirim SMS ke Keluarga: Kami Selamat dan Berada di Rompong
Seorang kru kapal dikabarkan mengirim pesan SMS ke keluarganya, Jumat (10/9/2021) sekitar pukul 18.07 WITA.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Hilangnya KM Tiga Putri mulai ada titik terang.
Seorang kru kapal dikabarkan mengirim pesan SMS ke keluarganya, Jumat (10/9/2021) sekitar pukul 18.07 WITA.
Dalam SMS itu, kru kapal mengabarkan mereka dalam keadaan baik-baik saja.
Kru kapal juga menginformasikan keberadaan mereka saat ini di rompong.
Namun SMS itu tidak detail menyebutkan lokasi rompong tersebut di perairan mana.
Baca juga: Hari Ke-4 Pencarian KM Tiga Putri Libatkan Kantor SAR Gorontalo-Manado-Ternate, Hasilnya Nihil
Baca juga: Akses Jalur Kebun Kopi Sudah Bisa Dilalui, Pasca Putus Total 2 Jam karena Tertutup Longsor
Petugas Basarnas telah mengkonfirmasi SMS yang beredar ke keluarga kru kapal, dan dibenarkan isi pesan tersebut.
Saat ditanya di mana lokasi rompong itu, pihak keluarga juga tidak mengetahui.
Di hari keempat operasi pencarian KM. Tiga Putri ini belum membuahkan hasil, Jumat (10/9/2021).
Operasi pencarian hari ini telah melibatkan Kantor SAR Gorontalo, Manado, dan Ternate.
Kantor SAR Palu sendiri menggunakan kapal KN. Bhisma yang mulai memperluas pencarian hingga ke perairan Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Kapal KN. Bhisma kini telah kembali ke pelabuhan Banggai Laut, Sulawesi Tengah untuk pengisian BBM.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Sabtu Malam: Leicester Vs City, Chelsea Vs Villa, MU Vs Newcastle, Ronaldo Main?
Besok pagi (11/9/2021), pencarian rencananya kembali dilanjutkan.
KM Tiga Putri dilaporkan hilang kontak pada Selasa (7/9/2021).
Sebelumnya, kapal berkapasitas 67 GT itu bertolak dari pelabuhan Bapenu Kabupaten Taliabu, Maluku Utara menuju Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada tanggal 4 September 2021.
Para kru kapal sempat memberi kabar ke keluarga bahwa kapal mereka sempat mengalami mati mesin di perairan Banggai Kepulauan pada 5 September 2021.
Setelah itu, para kru tidak bisa dihubungi lagi hingga akhirnya dilaporkan ke tim SAR gabungan.
Kapal ini bermuatan 50 ton barang campuran, dan dinahkodai La Inda.
Ada 7 kru kapal lainnya, yaitu Ali Saparuddin selaku kepala kamar mesin, La Tere, Hanudin, La Budi, Erwin, Petrus, dan Dedy sebagai ABK. (*)