Kronologi Aksi Senyap Jenderal Napoleon di Sel M Kece, Sang YouTuber Jadi Bulan-bulanan Selama 1 Jam

Irjen Napoleon Bonaparte diduga melakukan penganiayaan terhadap YouTuber M Kece melalui aksi senyap tengah malam.

TRIBUNNEWS Igman Ibrahim/YouTube Muhammad Kece
Irjen Napoleon Bonaparte dan YouTuber M Kece 

TRIBUNPALU.COM - Irjen Napoleon Bonaparte diduga melakukan penganiayaan terhadap Youtuber M Kece melalui aksi senyap tengah malam.

Jenderal bintang dua itu memasuki sel tahanan M Kece yang merupakan tersangka kasus penistaan agama.

Diketahui keduanya tidak berada dalam satu sel yang sama.

Lantas bagaimana caranya Jenderal Napoleon merengsek masuk ke dalam sel M Kece?

Terungap ternyata Napoleon menukar gembok sel M Kece dengan gembok 'ketua RT'.

Itulah sebabnya, Napoleon bisa mengakses masuk sel yang dihuni Muhammad Kece.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian.

Baca juga: Penampakan Wajah Babak Belur M Kece Setelah Dianiaya Irjen Napoleon, MUI: Akibat Keyakinan Diganggu

Baca juga: Wajah M Kece Dilumuri Kotoran Manusia Usai Dipukuli, Irjen Napoleon Siap Tanggungjawab Risikonya

Menurut dia, Napoleon bisa masuk ke sel Kece dengan cara menganti gembok sel Kece dengan gembok tahanan lainnya berinisial H alias C.

Pergantian gembok tersebut atas perintah Napoleon.

"Gembok standar untuk sel korban diganti dengan gembok milik 'Ketua RT' atas permintaan NB. Makanya mereka bisa mengakses," kata Andi.

Malam itu kata Andi sekira pukul 00.30 Napoleon bersama tiga orang napi masuk ke sel Kece di Rutan Bareskrim Polri.

Begitu masuk, Napoleon memerintah seorang napi untuk mengambil plastik putih.

Ternyata plastik putih itu berisikan kotoran manusia.

"Oleh NB, korban dilumuri dengan tinja di bagian wajah dan badan," kata Andi.

Tak cukup sampai di situ, barulah Napoleon melakukan penganiayaan terhadap Kece.

Satu jam lamanya mereka di sel, setelah itu mereka meninggalkan korban sekira pukul 01.30.

Perkara dugaan penganiayaan yang dilakukan Napoleon ini dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Muhammad Kece pada 26 Agustus 2021. Laporan tercatat dengan nomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim.

Napoleon Bonaparte merupakan terpidana kasus penghapusan daftar pencarian orang atas nama Djoko Tjandra dalam sistem keimigrasian berdasarkan red notice.

Sementara itu, Muhammad Kece adalah tersangka dalam perkara dugaan penistaan agama. Keduanya saat ini sama-sama ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Petugas Rutan Takut Tegur Irjen Napoleon

Bareskrim Polri mengungkapkan alasan petugas rumah tahanan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, tidak menegur Irjen Napoleon Bonaparte saat menganiaya terhadap Muhammad Kece.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menduga petugas Rutan Bareskrim Polri masih sungkan dengan Irjen Napoleon.

Pasalnya, mereka masih menganggap jenderal bintang dua itu sebagai atasannya.

"Kan yang bersangkutan masih sebagai seperti atasan dengan seorang bawahan yang sedang menjaga tahanan. Nanti akan kita pertanyakan ke sana," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/9/2021).

Hingga saat ini, kata Argo, pihak internal masih memeriksa 4 petugas penjaga Rutan Bareskrim Polri.

Nantinya, penyidik akan menggali perihal kronologi penganiayaan tersebut.

"Ini sedang kita dalami juga makanya tadi empat penjaga tahanan kita periksa. Nanti disana kita akan mengetahui seperti apa sih kejadiannya empat tahanan itu," jelas Argo.

Lebih lanjut, Argo menambahkan pihaknya juga akan segera melakukan pemeriksaan terhadap Irjen Napoleon Bonaparte dalam kasus tersebut.

"Jadi nanti setelah saksi-saksi udah kita periksa semua, kemudian alat bukti yang dikumpulkan sudah cukup. Nanti akan kita minta keterangan kepada yang diduga melakukan penganiayaan yaitu terlapor," tukasnya.

Sumpah Napoleon

Irjen Napoleon Bonaparte mengakui dirinya telah memukul Muhammad Kece.

Jenderal bintang dua tersebut mengungkapkan alasannya menghajar youtuber tersebut.

Muhammad Kece pun harus menerima kenyataanya, wajahnya penuh lebam habis dianiaya oleh Mantan Kapolres OKU tersebut.

Tidak hanya di situ saja, Napoleon diduga juga melumuri wajah Muhammad Kece dengan kotoran.

Napoleon bersumpah akan melakukan apapun demi membela agamanya.

Melalui surat yang ditulisnya Napoleon menjelaskan dirinya menghajar Muhammad Kece.

Napoleon awalnya menjelaskan bahwa dirinya lahir dan dibesarkan dalam keluarga muslim yang taat.

Menurut Napoleon siapa pun bisa menghina dirinya, tapi tidak terhadap agama dan tuhannya.

"Karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," tulis Napoleon, dikutip dari Wartakotalive.com, Senin (20/9/2021).

Menurut dia, perbuatan yang dilakukan oleh Muhammad Kece telah membahayakan persatuan dan kesatuan hingga kerukunan umat beragama di Indonesia.

Ia juga menyayangkan dengan sikap pemerintah yang tidak menghapus konten yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh Muhammad Kece.

"Saya akan mempertanggung jawabkan semua tindakan saya terhadap Kece apapun risikonya," kata dia.(*)

(Sumber: Sripoku.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved