HUT TNI

Tembus 16 Besar Dunia, Inilah Deretan Alutsista Canggih Indonesia Termasuk Sukhoi dan Tank Leopard

Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) ternyata tidak boleh diremehkan.

Handover
Helikopter serbu milik TNI-AD parkir di pelataran pesawat Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk, Senin (7/6/2021). 

- KRI Alugoro

KRI Alugoro (405) adalah sebuah kapal selam milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal selam ini merupakan bagian dari kelas Chang Bogo yang ditingkatkan.

KRI Alugoro (405) merupakan kapal selam pertama yang dikerjakan secara mandiri oleh anak bangsa di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero), kawasan Tanjung Perak, Surabaya, bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME).

KRI Alugoro (405) memiliki panjang 61,3 meter (201 ft) dengan kecepatan mencapai 11 knot (20 km/h) ketika berada di bawah air.

Kapal selam ini mampu menampung 40 awak kapal dan memiliki kemampuan jelajah hingga 50 hari, serta dirancang dengan umur hidup mencapai 30 tahun.

Bobot kapal selam saat muncul di permukaan adalah 1.460 ton, dan mencapai 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan air.

Salah satu perbedaan antara KRI Alugoro (405) dengan KRI Nagapasa (403) dan KRI Ardadedali (404) adalah teknologi baru dan canggih yang dimilikinya yang mampu mengatasi peperangan di bawah permukaan laut.

Kapal selam ini diperlengkapi dengan torpedo Black Shark generasi terbaru dari Whitehead Alenia Sistemi Subacquei yang bisa mengejar target hingga sejauh 50 kilometer. Panjang torpedo tersebut mencapai 3,6 meter (12 ft) dengan diameternya mencapai 553 milimeter.

- KRI Spica

Kapal perang buatan Prancis ini merupakan kapal canggih milik TNI AL yang digunakan untuk survei laut.

Kapal ini pertama kali tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada November 2015.

Spica akan difungsikan untuk mengumpulkan data maritim yang untuk memperkaya informasi pengembangan kemaritiman.

Pihak TNI AL menekankan jika Spica bukan merupakan kapal patroli. Melainkan, kapal hidrografi untuk mendalami data kontur guna negosiasi perbatasan.

Dalam beberapa situs militer internasional juga diungkapkan, satu di antara peran penting kapal ini adalah memetakan jalur bawah laut untuk kapal selam.

TNI AU

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved