Kematian Ibu dan Anak di Subang
Gelisah Pelaku di Subang Belum Tertangkap, Istri Yoris Takut Suaminya Jadi Target Selanjutnya
Menantu korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yanti Jubaedah takut suaminya menjadi target pembunuhan selanjutnya.
TRIBUNPALU.COM - Menantu korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yanti Jubaedah takut suaminya menjadi target pembunuhan selanjutnya.
Yanti Jubaedah merupakan istri Yoris.
Ia selalu bertanya-tanya, mengapa pembunuh adik iparnya, Amalia Mustika Ratu dan ibu mertuanya, Tuti Suhartini hingga hari ke-47 ini belum tertangkap.
Bahkan, setip malam, Yanti Jubaedah merasakan kekhawatiran mendalam. Ia selalu gelisah dan tidur tak nyaman.
Penyebab ia tak bisa tidur lantaran, saat ini Yoris merupakan anggota keluarga satu-satunya setelah Amalia Mustika Ratu dan ibu mertuanya dibunuh.
Ia mengakui, bahwa keluarga korban Tuti juga masih waswas karena pelaku belum ditangkap. Begitu pula sejumlah pihak juga masih resah.
Kini, keluarga Tuti dan sejumlah tetangga di sekitar TKP pun lebih waspada karena khawatir pelaku melakukan hal serupa.
Yanti Jubaedah, khawatir suaminya anak Tuti turut menjadi korban.
“Saya juga sangat takut, karena emang tinggal satu-satunya Yoris, Mamah sama Amel sudah dibunuh, jadi tinggal satu-satunya A Yoris aja,” ujar Yanti Jubaedah, istri Yoris, dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, Minggu (3/10/2021).

Karena pelaku masih berkeliaran ia pun merasa terancam jika pelaku rajapati itu juga menargetkan Yoris menjadi korban selanjutnya.
“Jadi saya tuh tidak nyaman serasa terancam, jadi takut kalau tidur, takutnya dibunuh kayak gitu,” ujar Yanti.
Sampai saat ini, Yanti pun mengaku dirinya tak mengetahui apa motif pelaku merampas nyawa ibu mertua dan adik iparnya tersebut.
Namun, di balik rasa ketakutannya ia mengaku terus berharap agar polisi segara menangkap pelaku.
Hal serupa pun dirasakan Yoris, anak tertua dari korban Tuti atau kakak Amalia Mustika Ratu.
Yoris belum lega hingga polisi bisa berhasil menangkap pelaku yang merampas nyawa ibu dan adiknya.
Lebih dari sebulan kasus Subang perampasan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu belum diungkap.
Baca juga: Ungkap Pemicu Konflik Rumah Tangga Anaknya, Ayah Zaskia Gotik Minta sang Mantu Izinkan Eneng Kerja
Baca juga: Ancam Sebar Video Tanpa Busana, Pria di Banggai Peras Pacar Hingga Jutaan Rupiah
Hingga keluarga menggelar pengajian 40 hari kematian kedua korban, penyidikan kasus Subang belum selesai.
Sejumlah kerabat korban hingga ratusan warga sekitar menghdiri acara tahlil 40 hari tersebut.
Ternyata, keluarga Tuti belum lega sebelum polisi bisa menangkap pelaku.
Hal ini diungkap Yoris dalam wawancara dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, (30/9/2021).
Diakui Yoris, meski sudah lebih dari 40 hari kepergian ibu dan adiknya, Yoris belum lega.
Masih ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya.
“(setelah 40 harian) ya merasa lega, enggak juga sih ya,”
“Yang belum lega itu karena pelaku itu belum tertangkap,” ungkap Yoris.
Yoris mengatakan, keluarganya berharap tanpa henti agar pelaku segera tertangkap.
Ia juga berharap nantinya pelaku harus bertanggung jawab dengan dihukum setimpal.
Meski masih proses, Yoris juga mengaku keluarga Tuti akan terus berjuang sampai pelaku itu tertangkap.
Tim Uka-uka cari barang bukti iPhone Amalia

Sementara itu, polisi minta bantuan warga sekitar yang berjuluk Tim Uka-uka untuk mencari iPad dan iPhone Amalia Mustika Ratu yang diduga dibuang pembunuh ibu dan anak di Subang ke sungai.
Mereka menyusuri sungai setelah sehari polisi membongkar makam korban pembunuhan di Subang, Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.
Tim Uka-uka bentukan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal diminta bantuan pihak kepolisian mencari barang bukti yang diduga bisa menemukan pembunuh di Subang tersebut.
Sungai tersebut disinyalir sebagai tempat terduga pembunuh Amalia dan Tuti membuang iPhone milik almarhumah Amalia. Adapun iPhone Amalia hilang usai tragedi pembunuhan tragis tersebut.
"Assalamualaikum, hari ini saya membantu pihak kepolisian untuk mencari barang bukti. Mudah-mudahan HP iPhone dan iPad Amalia Mustika Ratu bisa ditemukan di sekitaran sini," ujar Indra Zaenal dilansir dalam Youtube Heri Susanto, Senin (4/10/2021).
Indra Zaenal yang masih merupakan saudara korban pembunuhan pun terlihat merekam momen saat mencari bukti penting di sungai tersebut. Tak sendirian, Indra Zaenal menerjunkan Tim Uka-uka yang terdiri dari sekumpulan warga.
Terlihat seorang pria terus mengamati dan menelusuri sungai. "Saya juga menurunkan Tim Uka-uka pada hari ini untuk mencari. Ini Tim Uka-uka Saya turunkan. Sebelah sini Pak, terus. Ya Allah berikan petunjuknya sesegera mungkin dan menemukan HP Amalia," ujar Indra Zaenal.
Beberapa jam mencari, Indra Zaenal berharap agar bukti penting itu segera ditemukan. "Semoga petunjuk betul-betul menunjukkan bahwa HP dibuang di sekitaran sini. Saya bersama anggota polisi Polsek Jalan Cagak," ucap Indra Zaenal.
Bongkar makam lalu cari iPhone Amalia

Polres Subang beserta tim Bareskrim Mabes Polri terus menyelidiki kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Hal itu dilakukan polisi untuk melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti dan Amalia dengan membongkar makam kedua korban tepat di hari ke-45 kematian Tuti dan Amalia.
Diwartakan sebelumnya, polisi kembali mendatangi makam Tuti dan Amalia di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, pada Sabtu (2/10/2021).
Bersama dokter forensik dr Hastry, polisi melakukan prosesi autopsi ulang terhadap jasad Tuti dan Amalia.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Waryana tukang gali kubur yang ditugaskan untuk menggali kembali makam Tuti dan Amalia mengurai kesaksian.
Diungkap Waryana, prosesi penggalian makam Tuti dan Amalia dimulai pada pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 14.30 WIB.
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana, Sabtu (2/10/2021).
Kedua jasad ibu dan anak tersebut selesai diautopsi sekitar pukul 17.00 WIB. Sehari setelah melakukan autopsi ulang, polisi langsung bergerak ke TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.
Polisi kembali datang ke lokasi penemuan mayat di Subang pada Minggu (3/10/2021). Diamati awak media di TKP, terlihat puluhan polisi datang ke tempat ditemukannya jasad Tuti dan Amalia.
Mereka datang ke rumah di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021) sore.
Menurut pantauan Tribun Jabar di lapangan, pada pukul 14.00 WIB terlihat puluhan anggota kepolisian dengan berpakaian preman kembali datang ke lokasi perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Hingga kini, belum ada informasi lanjutan terkait dengan datangnya polisi berpakaian preman ke TKP ini.
Yosef di Lembang

Ketika makam Tuti dan Amalia dibongkar untuk keperluan autopsi ulang, ternyata tak ada satu pun pihak keluarga yang datang.
"Keluarga tidak ada yang datang, semuanya pada di Lembang," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum suami sekaligus ayah kedua korban, Yosef saat dihubungi pada Minggu (3/10/2021).
Ia mengaku tidak mengetahui pasti mengapa keluarga Tuti dan Amalia tidak hadir pada pembongkaran makam tersebut.
"Biarkan polisi bekerja untuk mengungkap kasus ini seterang mungkin sehingga semuanya jadi jelas," ucap dia.
Sebelumnya, Rohman mengatakan, Yosef yang merupakan suami Tuti dan ayah Amalia didatangi penyidik Polres Subang. Mereka meminta izin untuk membongkar makam Amalia dan Tuti.
"Tentu dari keluarga mengizinkan demi mengungkap misteri kasus ini," ucap Rohman Hidayat.
Hanya, tidak dijelaskan secara spesifik soal alasan pembongkaran makam Amalia dan Tuti tersebut.
"Tidak dijelaskan detail. Yang pasti sebagai upaya pendalaman untuk mengungkap kasus ini. Kami dari keluarga kooperatif," ucap Rohman Hidayat.