Trending Topic
Sebelum Diculik dan Disiksa TNI, Pria Ini Sudah Lapor Tapi Ditolak Sebab Tak Ada Saksi Saat Dianiaya
Khairunnisa, orangtua dari Fandi Wahyudi, lelaki yang diculik dan disiksa oknum TNI ternyata pernah melapor ke Polsek Patumbak terkait kasus serupa.
TRIBUNPALU.COM - Khairunnisa, orangtua dari Fandi Wahyudi, lelaki yang diculik dan disiksa oknum TNI ternyata pernah melapor ke Polsek Patumbak terkait kasus serupa.
Laporan itu tertuang sebagaimana bukti lapor STPL/ 475/VII/2020/SU/Polrestabes Medan/Sek Patumbak, dengan tanggal 22 Juli Tahun 2020.
Dalam surat laporan itu, tertera pelapornya bernama Fandi Wahyudi dan terlapor tertulis Andi dan kawan-kawan.
Khairunnisa menjelaskan, saat itu anaknya dituduh menjadi seorang mata-mata kepolisian karena dianggap melaporkan Andi yang diduga kuat sebagai bandar narkoba di kampungnya.
"Tahun lalu sudah melapor ke Patumbak, tetapi sampai sekarang enggak juga ditangkap. Sampai kejadian lagi, orang yang sama sih Andi," kata Khairunnisa, Rabu (6/10/2021).
Adapun alasan polisi saat itu menyebutkan tak ada saksi yang melihat anaknya dianiaya.
Padahal ia dan anaknya sudah membuat surat visum di Rumah Sakit Umum Mitra Medika.
Sementara itu, Plt Kapolsek Patumbak, AKP Neneng Armayanti membenarkan adanya laporan Fandi Wahyudi yang membuat laporan penganiayaan yang dilakukan Andi tahun 2020.
Ia mengaku baru mengetahui setelah menerima kabar adanya warga Patumbak yang dianiaya.
Namun, ucap Neneng, saat itu ia belum berada di Polsek yang berada di Jalan Pertahanan, Kecamatan Patumbak itu.
Meski demikian, ia mengatakan akan berupaya menyelidiki kasus tersebut meski korban sudah melapor ke Polresta Deli Serdang.
"Betul ada, cuma waktu itu saya belum disini. Ini aja kami baru semua. Ini kami akan coba membantu ya, api warga Patumbak," ucapnya.
Kronologi Penculikan
Khairunnisa, ibu dari Fandi Wahyudi, lelaki yang diculik oknum TNI desersi bernama Daniel Ginting menceritakan bagaimana anaknya disiksa oleh pelaku.
Menurut Khairunnisa, setelah diculik dari warung internet (warnet) yang ada tak jauh dari rumahnya di Jalan Pantai Kasan, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Fandi Wahyudi kemudian dimasukkan ke dalam mobil.
Lalu korban dibawa ke pemandian Pantai Kasan.
Di Pantai Kasan, Fandi Wahyudi diikat menggunakan kabel listrik, kemudian didudukkan di kursi kayu yang berada pinggir pantai.
Di lokasi tersebut, Fandi Wahyudi dihajar habis-habisan oleh Andi dan Daniel Ginting.
Menurut pengakuan Fandi kepada ibunya, ia dipukuli secara keji menggunakan kayu pada bagian matanya hingga bercucuran darah.
Bahkan, mereka membuat tulang pipi Fandi hingga mengalami keretakan.
"Di situ dia diikat pakai kabel. Disuruh duduk di kursi, habis itu matanya dipukul pakai kayu hingga mata yang sebelah kiri mengeluarkan darah dan tulang pipi sebelah kanan retak," ucap Khairunnisa, ibu korban, Rabu (6/10/2021).
Pada saat kejadian, ada dua orang saksi mata yang melihat perlakuan keji mereka.
Namun keduanya tak mau membantu lantaran masih ada ikatan saudara dengan pelaku bernama Andi.
Soal pengikatan itupun terungkap saat Fandi diajak oleh anggota Polresta Deliserdang saat melakukan olah empat kejadian perkara, pascamembuat laporan.
Di sana ia membeberkan secara detail bagaimana dirinya disiksa hingga babak belur.
"Di pangkalan pasir itu pun ada saksinya anakku disiksa. Cuma itu masih saudaranya Andi. Orang itu yang nengok," ucapnya.
Akibat peristiwa tersebut, hingga kini mata sebelah kiri Fandi masih belum bisa terbuka.
Sementara itu ia pun disarankan oleh dokter untuk segera melakukan bedah karena diduga terdapat gumpalan darah di matanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pria yang Diculik dan Disiksa TNI Ternyata Pernah Melapor ke Polsek Patumbak Tapi Kasusnya Ngendap