Waspada! Ini 2 Daerah yang Lebih Berisiko Tenggelam Dibanding Jakarta

Beberapa ahli mengungkapkan adanya dua daerah yang lebih berisiko tenggelam dibanding Jakarta.

The New York Times/Kompas.com
Ilustrasi: Isu Jakarta tenggelam 10 tahun lagi atau tahun 2030 ditanggapi Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma. 

Dalam proyeksi 10 tahun mendatang, diprediksikan genangan berdasarkan laju permukaan muka tanah di tahun 2031, kawasan Pekalongan menjadi urutan pertama, di mana areal tergenang tanpa skenario lebih luas dibandingkan kedua wilayah lainnya.

"Dari beberapa skenario air (Rob) tergenang, 0, 1 dan 2 (meter), maka saat ini Pekalongan menduduki rangking pertama, dan Semarang (urutan kedua). Jakarta itu tidak terlalu tinggi (terendamnya)," ujarnya.

Sementara, Semarang diprediksikan akan banyak mengalami area yang tergenang dengan skenario rob (banjir pesisir) 2 meter, berdasarkan laju permukaan muka tanah di tahun 2031.

Sedangkan, untuk wilayah Jakarta, dalam 10 tahun ke depan iprediksikan area yang tergenang  tanpa skenario, area tergenang dengan skenario banjir rob 0,5 meter, 1 meter hingga 2 meter akibat kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah relatif sama potensinya. 

Namun, yang paling mendominasi adalah banyak terdapat areal yang akan tergenang dengan skenario disebabkan oleh banjir rob 2 meter.

Selain itu, Eddy menegaskan, tidak hanya Jakarta dan Pekalongan, serta Semarang yang terancam tenggelam.

Kawasan lain, khususnya timur Sumatera dan Kalimantan Selatan yang memiliki karakteristik tanah lunak dan gambut justru memiliki potensi terancam tenggelam lebih besar dari kawasan Pantura Jawa.

Menurut Eddy, hal ini terlihat dari proyeksi yang dilakukan oleh climatecentrl.org. Walaupun relatif kasar resolusinya, namun bisa dijadikan acuan karena bisa memprediksi hingga tahun 2100.

Untuk diperolehnya satu prediksi, satu proyeksi atau satu skenario dengan "precise" yang tinggi, agar tepat waktu dan tepat sasaran, maka kombinasi antara data tinggi permukaan laut dan penurunan muka tanah mutlak dilakukan menggunakan teknik spasial-temporal analysis.

"Dampaknya saat terjadi kombinasi (faktor penyebab wilayah tenggelam) landsubsidence dan sea level rise itu akan memberikan dampak yang sangat-sangat luas dan serius," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Jakarta, Ahli Sebut Pekalongan dan Semarang Lebih Berisiko Tenggelam", 
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved