Eks Pegawai KPK Alih Profesi Jadi Petani hingga Pedagang, Febri Diansyah: Jabatan Tak Begitu Penting

Febri Diansyah menyoroti nasib 57 pegawai yang dipecat dari KPK karena tak lolos TWK.

KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Febri Diansyah memberi keterangan di Gedung KPK, Rabu (14/8/2019). 

Sebelum menjemur jagung, pada pagi harinya, Rasamala biasanya memberi makan ayam dan bebek.

Namun kegiatan menjemur jagung tak selalu dikerjakan Rasamala. Terkadang ia masih harus menjadi pembicara diskusi-diskusi daring.

"Karena masih ada beberapa permintaan sebagai narasumber, yang lalu misalnya saya diminta Sekolah Antikorupsi (SAKTI) Pontianak untuk mengisi materi, dan hari Jumat sore jam 15.00-16.30 biasanya saya rutin mengajar online, kebetulan untuk semester ini saya diminta mengajar mata kuliah studi anti-korupsi di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan," terangnya.

Di malam hari, Rasamala mengisi waktu luangnya menulis beberapa artikel yang berhubungan dengan antikorupsi. Tulisan itu biasanya dipublikasikan di beberapa media.

"Karena saya pikir pengetahuan dan pengalaman saya yang sedikit ini barangkali masih bisa ikut memberikan kontribusi bagi perubahan, ya tentunya tidak sebesar kontribusi ketika di KPK ya," katanya.

Rasamala bercerita, masyarakat di desanya sangat komunal.

Masyarakat sering kerap bertemu sekadar membahasan persoalan yang sedang terjadi. Hal itu, menurut Rasamala, sangat menarik.

"Jadi kita dapat info berbagai persoalan mereka dan mendengarkan bagaimana cara mereka menyelesaikan persoalannya, menarik sih. Mungkin nanti saya malahan bisa dapat inspirasi untuk menyusun penelitian, kebetulan saya sedang merampungkan program doktoral," ujarnya.

Semua rutinitas baru yang Rasamala lakukan, diakui membuat pikiran segar. Sembari menyusun rencana untuk tujuan yang baru.

"Kata salah satu guru saya: 'hidup itu seperti naik sepeda, anda harus jalan terus tidak boleh berhenti, jika tiba ditujuan yg satu anda tentukan tujuan selanjutnya, sampai anda tidak bisa lg mengayuh sepeda'," Rasamala mengakhiri ceritanya.

2. Eks Pegawai KPK Jualan Nasi Goreng

Warung Nasi Goreng KS Rempah di Jalan Raya Hankam Nomor 88, RT 02/RW 06, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, Jawa Barat, mendadak viral di media sosial Twitter dan Instagram.

Apa pasal? Rupanya, hal itu karena mantan Fungsional Biro Hukum KPK, Juliandi Tigor Simanjuntak, menjadi penjual sekaligus juru masak warung tersebut.

Tigor harus keluar dari dari lembaga antirasuah itu akhir Septeber lalu karena tak lolos seleksi TWK untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Semua pegawai KPK kini berstatus ASN. 

"Kami diproyeksikan (awal) bulan Oktober sudah diputus pekerjaan. Artinya, saya berusaha mencari solusi. Ya inilah yang bisa saya lakukan, usaha bikin nasi goreng," tutur Tigor saat ditemui di warungnya, Senin (11/10/2021) malam, dikutip Kompas.com.

Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyambangi tempat usaha kuliner nasi goreng milik eks pegawai Biro Hukum KPK, Juliandi Tigor Simanjuntak di Kawasan Jati Rahayu, Bekasi pada Senin (11/10/2021) malam.(KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)
Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyambangi tempat usaha kuliner nasi goreng milik eks pegawai Biro Hukum KPK, Juliandi Tigor Simanjuntak di Kawasan Jati Rahayu, Bekasi pada Senin (11/10/2021) malam.(KOMPAS.com / IRFAN KAMIL) ()
Sumber: Tribun Palu
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved