Ketahui 3 Arti Kalimat Bahasa Arab Populer, Dari Annadhofatu Minal Iman hingga Fastabiqul Khairat
Berikut ini kami sampaikan kumpulan kalimat Bahasa Arab populer yang sering diucapkan oleh umat Islam.
Dzikir Allahumma Antassalam merupakan dzikir yang bersumber dari Baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalilnya bisa kita lihat dalam beberapa hadits, termasuk hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ أَبِي عَمَّارٍ، اسْمُهُ شَدَّادُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ: «اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ» قَالَ الْوَلِيدُ: فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ: ” كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ؟ قَالَ: تَقُولُ: أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ “
Artinya, "Rasulullah setelah selesai dari sholatnya beliau membaca istighfar 3x, lalu mengucapkan allahumma antassalam wa minkassalam tabarakta dzal jalali wal ikram." (HR Muslim)
Dengan demikian itulah arti Allahumma Antassalam yang merupakan dzikir yang kerap dibaca selepas sholat wajib.
Baca juga: 7 Waktu Mustajab untuk Berdoa Saat Bulan Ramadhan: Waktu Sahur hingga Malam Lailatul Qadar

Arti Kalimat Fatabiqul Khairat
Menurut bahasa, kalimat 'fastabiqul khairat' memiliki arti berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
Sebenarnya kata ini merupakan potongan dari Surah Al Maidah ayat 48 yang berbunyi:
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ
wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn
Artinya:
Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.
Kebaikan yang dimaksud dari ayat tersebut ialah kebaikan yang sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Sehingga sebagai umat Islam dapat berusaha mentaati perintah Allah SWT, dan menjauhi segala bentuk larangan-laranganNya.
Karena berbuat baik merupakan suatu perintah dari Allah SWT, maka pahala juga akan didapatkan oleh orang yang berbuat kebaikan.
(TribunPalu.com)