Saksi Sebut 6 Anggota FPI Bawa Senjata, Kuasa Hukum Klaim Hanya Ada Durian di Dalam Mobil

Kuasa hukum keluarga 6 laskar FPI, Aziz Yanuar membantah adanya beberapa senjata tajam dan senjata api di dalam mobil Chevrolet Spin.

handover/tribunjateng
Salah satu adegan dalam Rekonstruksi Kasus Penembakan Enam Anggota FPI di Karawang, Senin (14/12/2020) dini hari 

"Sebelum jalan dibriefing protap kawal, dicek di mobil tidak ada senjata apapun, bahkan pulpen yang tajam pun mereka tidak bawa," klaim Aziz.

Kata dia, saat itu yang dibawa dalam mobil Chevrolet Spin berwarna abu-abu yang digunakan anggota FPI saat mengawal Rizieq Shihab, hanya buah durian di dalam kardus.

"HRS dan kawan-kawan mau dakwah keluarga dan istirahat di Karawang."

"Isi mobil Chevrolet itu yang berbahaya hanya durian di dalam dus," seloroh Aziz.

Ada Golok, Samurai, dan Dua Pucuk Revolver

Satu dari tujuh saksi bernama Ratih binti Harun yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang secara virtual, mengaku melihat sebilah samurai dari hasil penggeledahan mobil eks anggota Laskar FPI.

Kesaksian itu diungkapkan dalam sidang lanjutan dugaan pembunuhan di luar hukum alias unlawful killing yang menewaskan 6 anggota FPI.

Mulanya Ratih yang bekerja sebagai penjaga rumah makan Megarasa di Rest Area KM50 Cikampek, menceritakan pada 7 Desember 2020 dini hari, mendengar suara rem mobil mendadak yang diketahui milik anggota FPI.

"Ada mendengar rem mobil, ngerem mendadak, mobil warna abu-abu."

"Saya langsung bangun lihat ke depan, jaraknya 5 meter dari warung," ujar Ratih di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).

Tak lama setelah mobil tersebut berhenti mendadak, datang satu orang menggunakan celana pendek membawa pistol.

Orang yang diketahui merupakan anggota kepolisian itu lantas mengetuk pintu mobil milik anggota FPI, dan meminta semua penumpangnya turun.

"Ada seorang memakai celana pendek bawa pistol, mengetuk pintu suruh keluar dia bilang 'keluar keluar'."

"Terus keluar sendiri pintu sebelah kiri yang keluar 4 orang. Satu satu keluar terus disuruh tiarap," ungkap Ratih.

Perempuan paruh baya itu menyebutkan, saat diminta tiarap oleh petugas yang membawa pistol tersebut, seorang anggota FPI sempat berteriak.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved