Pilpres 2024

Skenario Anies-Ganjar Bersatu di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Ada Peluang Besar: Saling Melengkapi

Peta kombinasi calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang semakin menarik untuk dibahas.

Handover
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

TRIBUNPALU.COM - Peta kombinasi calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang semakin menarik untuk dibahas.

Beberapa nama kini mulai dipasang-pasangkan seiring bermunculan hasil survei dari berbagai lembaga survei. 

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda turut buka suara memprediksi kombinasi capres dan cawapres 2024.

Dalam survei elektabilitas tokoh nasional terbaru, Poltracking Indonesia menyebut ada tiga panggung strategis soal calon presiden 2024.

Baca juga: Heboh Keluhan Netizen Didenda Rp 17 Juta karena Meteran Berlubang, PLN Buka Suara

Ketiganya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Hanta, dalam mengombinasikan capres dan cawapres, perlu adanya kekuatan yang saling melengkapi.

"Ketika kita membuat kombinasi ketua dan wakil, seandainya kita asumsikan mereka bersama juga saling melengkapi."

"Ini misalnya, ada beberapa nama, orang Jawa Timur basisnya Khofifah dan AHY, kalau Ganjar di Jawa Tengah sangat kuat, di Jawa Timur juga sudah cukup kuat."

"Jadi butuh di Jawa Barat misal Ridwan Kamil, santer disebut juga Erick Thohir dan sebagainya," kata Hanta, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Selasa (26/10/2021) malam.

Hanta pun memprediksikan, tak menutup kemungkinan, di antara tiga nama dengan elektabilitas tertinggi itu dapat bersatu.

Contohnya, Ganjar dan Anies dapat bersatu, yang dianalogikan Hanta seperti saat Prabowo Subianto yang akhirnya merapat dalam jajaran Pemerintahan Presiden Jokowi.

"Tapi tidak menutup kemungkinan, belajar dari kemarin, ini prediksi saya, tidak kecil kemungkinannya belajar dari Prabowo ternyata akhirnya bergabung juga dengan Jokowi."

"Di antara tiga yang kuat itu mungkin bersatu. Jadi tidak menutup kemungkinan ternyata Anies dan Ganjar bersatu."

"Entah Ganjar capres atau Anies capres, atau sebaliknya. Bisa juga Pak Prabowo bergabung ke salah satu di antara keduanya, ini menarik juga," ungkap Hanta.

Di sisi lain, Hanta membeberkan, capres dan cawapres pada Pemilu 2024 perlu memperhatikan segmentasi dari pemilihnya.

Menurut survei Poltracking, Hanta mengatakan ada sekira tiga preferensi pemilih.

Baca juga: Tim Relawan Pilpres 2024: Bingung, Anies Hanya Diurutan ke-3 Tapi Terlihat Begitu Ditakuti

Di antaranya seperti pemilih sosiologis yang memilih berdasarkan kesamaan isu sosial seperti agama, etnis, atau daerah.

Ada juga pemilih psikologis yang memilih berdasarkan karakter personal misalnya karena merakyat, tegas, atau cerdas.

Terakhir, pemilih rasional yang memilih berdasarkan kinerjanya, pengalamannya dan prestasinya.

"Di survei, kami membedah mungkin hampir merata kecenderungan preferensinya. Karena itu para calon presiden harus jeli, tidak bisa treatment kepada pemilih sama segmentasinya, bahasa politiknya, dan strategi komunikasinya," jelas Hanta.

"Saya kira penting untuk saling melengkapi basis sosiologis, psikologis maupun rasionalnya."

"Jadi sangat dinamis, jangan terburu-buru dalam menentukan peta politik," ujarnya.

Survei Poltracking Ada 3 Panggung Stategis Gambaran Pilpres 2024

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Poltracking Indonesia menyebut dalam hasil survei elektabilitas tokoh nasional, terdapat tiga panggung strategis terkait calon presiden 2024.

"Ketiga panggung tersebut yakni kepala daerah, menteri, hingga ketua umum partai," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam pemaparan survei secara virtual, Senin (25/10/2021).

Ketiga panggung strategis tersebut, dikatakan Hanta, menjadi sorotan dan dikapitalisasi untuk Pilpres 2024.

Dari ketiga panggung tersebut, dikatakan Hanta, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi.

"Dalam simulasi 15 nama, terdapat tiga calon presiden yang memiliki elektabilitas di atas 10%, yaitu Ganjar Pranowo (22.9%), Prabowo Subianto (20.0%) dan Anies Baswedan (13.5%)."

"Nama-nama lain, angka elektabilitasnya belum menembus angka 10%," kata Hanta.

Berikut datanya:

Ganjar Pranowo (22,9%)

Prabowo Subianto (20,0%)

Anies Baswedan (13.5%)

Ridwan Kamil (4,1%)

Agus Harimurti (3,3%)

Sandiaga Uno (2,8%)

Khofifah Indar (2,5%)

Puan Maharani (1,9%)

Gatot Nurmantyo (1,2%)

Andika Perkasa (1,2%)

Airlangga Hartarto (1,0%)

Erick Thohir (0,9%)

Mahfud MD (0,8%)

Muhaimin Iskandar (0,3%)

Zulkifli Hasan (0,2%)

Merahasiakan jawaban (7,5%)

Tidak tahu (15,9%)

Adapun persentase tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan tertutup:

Di antara nama calon presiden di bawah ini, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih dalam Pemilihan Umum Presiden 2024?

"Berdasarkan temuan survei ini, dalam konteks Pilpres 2024, terdapat tiga panggung strategis, yakni kepala daerah, menteri, dan politisi/ketua umum partai, yang mendapat sorotan publik dan dapat dikapitalisasi sebagai eskalator politik untuk Capres 2024," tandas Hanta.(*)

(Sumber: Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved