Viral
Viral Spanduk Indomaret Bekasi, Ajak Laporkan Praktik Pungli Parkir yang Meresahkan ke Polisi
Sebuah foto spanduk bertulis ajakan kepada konsumen berani melaporkan praktik pungutan liar (pungli) parkir yang meresahkan viral di media sosial
TRIBUNPALU.COM - Sebuah foto viral di media sosial, memperlihatkan gambar spanduk minimarket Indomaret di Bekasi.
Foto spanduk tersebut ramai jadi perbincangan warganet di Twitter.
Spanduk sekira berukuran 1x0,5 meter itu bertulis ajakan kepada konsumen berani melaporkan praktik pungutan liar (pungli) parkir yang meresahkan.
Akun Twitter @RDNADN mengunggah foto spanduk dengan cuitan 'Semoga banyak ditiru di terapkan Indomaret-indomaret lain @Indomaret'.
Baca juga: Pengumuman Hasil SKD CPNS 2021 Tahap I Jumat 29 Oktober, Ini Cara Cek Hasil SKD di sscasn.bkn.go.id
Baca juga: Puluhan Ponsel Ini Terancam Tak Bisa Pakai WA Mulai Awal November, Berikut Daftarnya
Foto dalam unggahan berisi, 'PARKIR GRATIS, Khusus konsumen Indomaret apabila ada pihak meminta uang parkir dan anda merasa dirugikan silahkan laporkan pasal 368 - 371 KUHP'
'Ke Polsek polsek terdekat atau hubungi Polsek Bekasi Selatan (021) 8240 - 2467, Polres Metro Bekasi (08121212002)'.
Adapun jika mengacu pada Pasal 368 KUHP, berisi tentang tindakan pemerasan, sedangkan untuk Pasal 371 KUHP tentang pencabutan hak yang tersebut dalam Pasal 35 Nomor 1 - 4.
Menanggapi hal itu, Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan, Iptu Mastur Situmorang, mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara detail lokasi Indomaret tersebut.
"Berarti itu yang buat Indomaret ya, belum ada sampai saat ini koordinasi ke kita," kata Mastur saat dikonfirmasi, Rabu (27/10/2021).
Dia menambahkan, isi spanduk itu menerangkan tentang praktik pemaksaan tarif parkir di Indomaret jika konsumen merasa dirugikan.
"Mungkin kalau maksa intinya, kalau maksa parkir, umpamanya kalau ada yang maksa boleh menghubungi polisi," terangnya.
Viral Pernikahan Hansip Bak Perwira TNI Polri Berbaju Serba Hijau, Pedang Pora Diganti Parang
TRIBUNPALU.COM - Bak seorang perwira TNI Polri yang menggelar prosesi pedang pora, Hansip Sabel yang merupakan teman SD Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi juga menggelar prosesi serupa di acara pernikahannya.
Sontak kejadian ini langsung viral di media sosial.
Diketahui, Hansip Sabel kini telah resmi menikah dengan janda desa bernama Yani.
Pernikahan itu digelar secara meriah di Padepokan Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Rawalele, Kec. Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Acara pernikahan Hansip Sabel dan Yani turut dihadiri Kang Dedi selaku sahabatnya.
Bahkan, pernikahan Hansip Sabel dan Yani ini layaknya pesta rakyat dengan beragamm acara kebudayaan Sunda.
Dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Hansip Sabel tetap mengenakan seragam linmas berwarna hijau di hari bahagianya itu.
Dia pun diarak menggunakan kursi bambu menuju lokasi pernikahannya yang berada di desa tempat tinggal Kang Dedi.
Sedangkan para keluarga beserta rombongan Hansip Sabel membawa segala macam seserahan dari mulai makanan sampai kambing.
"Ini Hansip Sabel mau kawin," kata Kang Dedi saat ikut dalam rombongan Hansip Sabel dilansir dari Youtubenya, Minggu (24/10/2021).
Yang menarik dari pernikahan Hansip Sabel dan Yani ialah adanya prosesi pora seperti layaknya pernikahan perwira TNI dan Polri.
Namun yang membedakan adalah senjata yang digunakan saat prosesi itu.
Bila perwira TNI dan Polri menggunakan senjata pedang sehingga dinamakan pedang pora, maka dalam pernikahan Hansip Sabel menggunakan golok sehingga menjadi prosesi golok pora.
Dengan diiringi musik Sunda, Hansip Sabel dan Yani berjalan dengan diiringi prosesi golok pora menuju pelaminan mereka.
Adapun pengiring dalam prosesi golok pora ini adalah para rekan sejawat Hansip Sabel yang juga mengenakan seragam linmasnya.
Saat memberikan sambutan di acara pernikahan sahabatnya itu, Kang Dedi menjelaskan alasan Hansip Sabel tetap mengenakan seragam linmas di hari pernikahannya.
"Sabel orang yang bangga dengan korps Hansipnya sehingga nikah pun tidak pernah lepas dari baju linmas," kata Kang Dedi.
Kisah cinta Hansip Sabel memang banyak ditampilkan di Youtung Kang Dedi Mulyadi Channel.
Sebelum melangsungkan pernikahan, prosesi lamaran Hansip Sabel juga ditayangkan di Youtube Kang Dedi.
Acara lamaran Hansip Sabel dan Yani itu turut dihadiri Kang Dedi serta keluarga dari kedua belah pihak.
Lurah serta Babinsa setempat juga turut menjadi saksi dari proses lamaran antara duda dan janda itu.
Namun lokasi lamaran Hansip Sabel dan Yani dipindahkan dari lokasi semula dikarenakan mati listrik.
Dalam prosesi lamaran yang digelar sederhana itu, barang seserahan yang dibawakan Hansip Sabel untuk sang istri tak sembarangan.
Sabel yang tetap mengenakan seragam Hansip ketika lamaran itu memberikan uang Rp 1.530 juta dan semen sebanyak 53 sak.
Bahkan sebagai simbolis, hasip Sabel menggotong satu sak semen itu untuk diberikan kepada Yani.
Rupanya bukan tanpa alasan Hansip Sabel memberikan seserahan Rp 1.530 juta dan 53 sak semen sebagai pengikat cintanya kepada Yani.
Untuk 53 sak semen itu, kata Hansip Sabel, mengacu pada usia Yani yakni 53 tahun. Yani diketahui berusia tiga tahun lebih tua daripada Sabel.
Kendati begitu keduanya sama sekali tak mempermasalahkannya.
Sedangkan untuk makna dari uang Rp 1.530 juta yang diberikannnya kepada Yani, Hansip Sabel tampak malu menjelaskannya.
Alhasil Kang Dedi yang duduk di sebelahnya yang menjelaskan makna dari nominal itu.
Kata Kang Dedi, makna dari Rp 1.530 juta yang diberikan Hansip Sabel kepada Yani juga hampir sama dengan makna dari 53 sak semen yang diberikan.
Angka 53 mengacu pada usia Yani, sedangkan angka 1 menandakan hanya satu orang saja yang dipilih oleh Sabel untuk mendampinginya yakni Yani.
Usai memberikan barang seserahan, keduanya pun tampak mesra ketika berfoto bersama.
(Tribun-Timur.com/TribunPalu.com)