Trending Topic

Jokowi Harus Tindaki Isu Menteri Terlibat Bisnis Tes PCR, Bisa Picu Ketidakpercayaan Masyarakat

Aktivis 98 Simson Simajuntak meminta Jokowi tidak membiarkan isu tentang adanya keterlibatan menterinya dalam bisnis tes PCR

Foto: Setkab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2021, Selasa (27/7/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Aktivis 98 Simson Simajuntak meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak membiarkan isu tentang adanya keterlibatan menterinya dalam bisnis test Polymerase Chain Reaction (PCR).

Jika isu ini terus berkembang bahkan berlarut-larut, dikhawatirkan bisa memicu ketidakpercayaan masyarakat.

"Presiden Jokowi secepatnya bertindak, segera mengevaluasi para pembantunya yang diduga terlibat dalam permainan bisnis test PCR ini, dan bila terbukti ada pembantunya terlibat, segera dicopot," kata Simson kepada wartawan, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Menko Airlangga: Pertemuan Presiden Jokowi dengan PEA Dorong Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (handover)

Sebagai pendukung Jokowi, Ketua bidang politik Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) ini tidak menginginkan jika di periode terakhir jabatan presidennya, pemerintahan Jokowi justru tercemar oleh tangan-tangan kotor pemburu rente.

Ditegaskannya, jangan sampai ada pembantu-pembantu Presiden Jokowi yang memanfaatkan kekuasaan dengan mengeruk keuntungan pribadi maupun kelompok atau golongannya.

"Kita semua berkepentingan agar di periode kedua jabatan Presiden Jokowi ini bersih dari segala bentuk tindakan tak terpuji," ujarnya.

Baca juga: Luhut Panjaitan dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Bisnis PCR

Dia mengaku sudah sejak lama mengendus adanya ketidakberesan terkait syarat test PCR COVID-19 seperti mendapat sorotan saat ini.

Simson menaruh curiga ada tangan-tangan kekuasaan yang bermain di dalam pelaksanaan test PCR.

"Kecurigaan saya sudah sejak lama, mengenai mahalnya harga test PCR COVID-19, lalu kengototan pemerintah di dalam menerapkan wajib test PCR sebagai syarat pada seluruh penerbangan. Ini mengindikasikan ada muatan bisnis di balik kebijakan wajib test PCR," katanya.

Baca juga: Kondisi Anak Vanessa Angel Diungkap Kuasa Hukum: Sedang Ditangani Pihak Rumah Sakit

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan Vanessa Angel: Perjalanan Arah Surabaya,Sopir Diduga Ngantuk

Baca juga: Saksi Mata Kecelakaan Maut Vanessa Angel di Tol Nganjuk: Ada Penumpang Mobil yang Terpental Keluar

Dia menambahkan adanya kejanggalan aturan perjalanan penerbangan dalam masa pandemi COVID-19 ini.

Indonesia sudah memasuki tahun kedua dilanda COVID-19, tetapi masih bersikeras mengimpor alat test PCR, padahal alat ini menurut Simson gampang dan bisa diproduksi di dalam negeri.

"Melihat kenyataan ini saja kita patut curiga, ada motif bisnis di balik permasalahan wajib test PCR yang diberlakukan selama COVID-19 melanda kita," pungkasnya.

(Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved