Kemenkumham Sulteng Gandeng Bea Cukai-BNNP Amankan Wilayah Perairan

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta

TRIBUNPALU.COM, PALU - Devisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM Sulteng bersama Bea Cukai Pantoloan dan BNNP Sulteng menggelar operasi dan partroli di Laut Sulawesi Tengah.

Itu merupakan bentuk kolaborasi dalam mengantisipasi adanya kapal memuat barang tidak sesuai regulasi yang berlaku.

Plt Kepala Devisi Keimigrasian Agung Astrawinata mengatakan, kolaborasi tiga lembaga itu baru pertama kali dilakukan.

Dan dalam operasi itu dikenal dengan istilah Costum, immigration, Quaranrine (CIQ).

Yakni untuk memastikan barang yang dimuat oleh kapal, bukan barang ilegal dan sesuai dengan regulasi.

"Maka akan dilakukan patroli di wilayah batas perairan Republik Indonesia, sehingga dilakukan pengecekan secara detail," kata Agung, Senin (8/11/2021) siang.

Baca juga: Pemulihan Ekonomi Nasional Makin Positif di Tengah Pengendalian Kasus Covid-19

Baca juga: Pimpin Anev Mingguan, Wakapolres Banggai Tekankan Situasi Kamtibmas Jelang Pilkades

"Itu untuk memastikan, bisa dengan tidaknya barang yang dimuat itu masuk ke Indonesia," tambahnya menuturkan.

Ia menjelaskan, selain operasi muatan kapal tanpa memiliki regulasi.

Pihaknya juga meyasar untuk mencegah terjadinya perderan Narkoba masuk ke Sulteng.

"Makanya kami gandeng BNNP, untuk mencegah masuknya barang Narkotika," tutur Agung.

Adapun sebelum berangkat patroli, sebelumnya Devisi Keimigrasian Kemenkumham Sulteng sudah melakukan pemantauan aktifitas kapal menggunakan Perangkat Command Center (Komando Pusat).

Patroli itu akan menggunakan kapal jenis 6.002, dan dihadiri Kakanwil Bea Cukai, Kakanwil Kenkumham, dan Kepala BNNP Sulteng.

Untuk melakukan operasi gabungan bersama selama satu hari.

"Perlu diketahui, ini pertama kali Imigrasi melakukan patroli gabungan bersama," ujar Agung. (*)