Minta Agar Indonesia Menghilangkan Mental Inlander, Jokowi: Jangan Dipelihara

Jokwoi menyayangkan saat Indonesia maish memelihara mental inlander. Dirtinya berharap agar kebiasaan tersebut dapat segera dihilangkan.

Foto: Setkab
Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNPALU.COM -  Presiden Joko Widodo diketahui meemberikan sebuah sambutan dalam HUT ke-10 Partai Nasdem pada Kamis (11/11) kemarin.

Pada sambutan tersebut Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia yang saat ini dihargai di negara lain.

Namun Jokowi menghungkapkan sedih lantaran meski sudah dihargai di negara lain namun, di negara sendiri masih dikerdilkan di negara sendiri.

“Yang saya sedih, posisi kita semakin dihargai, posisi kita semakin dihormati, posisi kita semakin dipandang oleh negara lain, tapi sering di negara sendiri dikerdilkan, yang sering membuat saya sedih,” ungkapnya yang kami kutip darti TribunPalu.com.

Dalam sambutan tersebut Jokowi membahas mengenai mental inlander yang masih dipelihara oleh masyarakat Indonesia.

Melansir dari Tribunnews, Jokowi menyinggung warga negara Indonesia saat bertemu dengan warga negara asing atau bule.

"Kita tidak ingin, saya tidak ingin mental inferior, mental inlander, mental terjajah ini masih ada yang.... Masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita. Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu. Sedih kita," kata Jokowi.

Jokowi menduga hal ini disebabkan lantaran Indonesia yang sempat dijajah bangsa lain selama ratusan tahun lamanya.

“Kadang-kadang saya berpikir apakah terjajah terlalu panjang ini memunculkan sebuah DNA yang tadi saya sampaikan, jangan-jangan seperti itu,” kata Jokowi.

Padahal Indonesia sendiri merdeka lantaran perjuangan parab pahlawan yang sudah berupaya untuk Bangsa Indonesia.

“DNA itu yang masih terus jadi kepikiran saya, jangan-jangan kita memiliki tadi mental inlander, minta terjajah, mental inferior, gara-gara DNA yang diturunkan, karena 350 tahun kita terjajah,” lanjutnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus mulai membangun percaya diri dan rasa optimisme.

Sebagai bangsa pemimpin, Jokowi tidak ingin Indonesia kehilangan orientasi tersebut.

Padahal Indonesia sendiri memiliki banyak peninggalan sejarah, seni, buadaya, warisan peradaban, dan budi pekerti yang dapat dijadikan untuk memperkuat identitas dan juga sumberdaya manusia yang berkualitas.

Jokowi berpesan agar Indonesia segera menghilangkan mental terjajah tersebut.

“Dan mental inlander itu, mental terjajah itu, mental inferior itu jangan sampai enggak hilang-hilang sampai sekarang.

Jangan juga ada yang memelihara gitu loh, mental seperti jangan dipelihara,” harapan Jokowi.

Di akhir sambutannya tersebut, Jokowi menegaskan agar Indonesia dapat lebih maju ke depan.

“Dan setelah pembangunan infrastruktur secara masif, kita sekarang berkonsentrasi kepada pembangunan sumber daya manusia, pengembangan kualitas sumber daya manusia, karena itulah yang akan menjadi fondasi kita dalam menghantarkan bangsa ini untuk maju ke depan,” tutupnya.

Baca juga: Kesedihan Jokowi Lihat Indonesia Dihormati Negara Lain Tapi Dikerdilkan Negara Sendiri

(TribunPalu.com/Linda)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved