Banggai Hari Ini

Kisah Warga Transmigrasi di Moilong Banggai: Dulu Hutan Belukar, Kini Lumbung Pangan

Warga Desa Minakarya, Sulyadi menceritakan riwayat singkat perjalanan transmigrasi pertama di dataran Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah

Penulis: Asnawi Zikri |
TRIBUNPALU.COM/ ASNAWI
Kunjungan kerja anggota DPR RI dan pejabat Kementerian Desa dan PDTT RI di Desa Minakarya, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Jumat (12/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Seorang warga Desa Minakarya, Sulyadi menceritakan riwayat singkat perjalanan transmigrasi pertama di dataran Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Daerah transmigrasi di Kabupaten Banggai ini bermula dari tanggal 4 Januari 1965.

Sebanyak 180 kepala keluarga bertolak pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur menggunakan KM Klingi.

Mereka sempat singgah di pelabuhan Makassar tanggal 7 Januari 1965 untuk bongkar muat barang. 

Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Banggai pada tanggal 16 Januari 1965.

Tepat tanggal 19 Januari 1965, KM Klingi tiba dan berlabuh di luar pantai Kecamatan Moilong.

Baca juga: Marak Terjadi Tawuran Pemuda di Luwuk, Polres Banggai Minta Peran Orangtua

Baca juga: Pertamina Jamin Stok BBM Jenis Pertalite di SPBU Kota Palu Hingga Akhir Tahun

Karena kala itu belum ada pelabuhan.

"Sehingga warga transmigrasi diturunkan ke perahu tongkang untuk mengangkut ke pantai atau daratan," tutur Sulyadi saat kunjungan kerja anggota DPR RI dan pejabat Kementerian Desa dan PDTT RI di Desa Minakarya, Jumat (12/11/2021).

Dia mengungkapkan, saat itu rumah warga transmigrasi yang pertama belum dibangun.

Jangankan mau dibangun rumah, lokasi pemukiman saat itu masih hutan belukar.

Sehingga warga transmigrasi harus menebang sendiri pohon dan belukar yang ada untuk membuat pondok. 

Pemberian jatah makanan untuk warga transmigrasi telah habis.

Sempat terjadi krisis bahan makanan.

Baca juga: Sebanyak 300 Paket Sembako dari DKK Dibagikan ke Lansia dan Disabilitas di Kota Palu

Warga transmigrasi harus berusaha sendiri mencari makanan di hutan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved