Trending Topic
Sakit Hati Kawannya Ditangkap, Pensiunan Jendral TNI: Operasi Densus 88 Tak Sesuai Pancasila
Mayjen TNI (Purn) Deddy S Budiman mengecam keras tindakan Densus 88 dan Polri yang menuduh partainya menampung mantan anggota Jamaah Islamiyah.
"Jangan kalian menciptakan keonaran baru, yang dapat berimplikasi terhadap ancaman militer. Saya pikir itu saja, saya yakin dan percaya temen kepolisian dan Densus 88 akan lebih bijak lagi dalam memperlakukan umat Islam," katanya.
Sementara itu di kesempatan yang sama Kolonel TNI AU (Purn) Bahran yang merupakan Anggota Mahkamah Partai Dakwah Rakyat Indonesia juga menyampaikan rasa kecewanya terhadap kepolisian.
"Saya sangat kecewa dengan tuduhan bahwa Partai Dakwah Rakyat Indonesia terindikasi dengan JI, adalah tidak benar karena tahun 2007, saya penah kursus teroris dan kontra teroris.
Saya tahu persis siapa JI dan sebagainya. Kemudian tahun 96-97 saya bertugas sebagai observer OIC di Filipina, mendamaikan pemberointak dalam tanda kutip MLF dengan Filipina, alhamdulilah pada periode itu terjadi perundingan dan damai," papar Bahran.
Pada tahun 2007 kata Bahran dalam Kursus teroris dan kontra teroris, yang diikutinya, ada pula nara sumbernya Wawan Purwanto, yang saat ini menjabat Deputi VII BIN.
"Jadi kita cukup ilmu tentang teroris dan kontra teroris," kata Bahran.
Sehingga kata Bahran, ia di Mahkamah Partai akan tegas dan selektif dalam menerima anggota PDRI. "Karena kami punya ilmu, punya cara-cara memfilter siapa teroris sebenarnya. Kemudian saya harapkan Polri dan jajarannya melayani dan mengayomi masyarakat, buktikan berbuat saja sebaik-baiknya," katanya.
Bahran juga mengingatkan bahwa masyarakat yang membayar pajak adalah yang membiayai penyelenggaran negara saat ini.
"Jadi apa jadinya kalau rakyat tidak membayar pajak, gak ada gajian, negara akan berhenti. Jadi harapan saya semoga PDRI ini hilang fitnah-fitnah yang tidak benar itu," katanya.
Sebab, Bahran memastikan PDRI tidak ada indikasi masuk JI, apalagi menampung eks anggota JI.
"Anggota lewat saya dulu sebelum masuk, itu saya akan selektif, akan saya lihat kronologis bagaimana sebelum masuknya. Jadi sya sampaikan kembali kepada kawan-kawan di Polri, kita akan bantu untuk memberantas teroris, saya setuju. Akan kita berantas yang sebenarnya teroris itu, bukan teroris jadi-jadian ataupun rekayasa, kita tidak mau dan kita sudah tahu mana yang rekayasa dan mana yang asli. Jadi demikian harapan saya," katanya.
Bantah Danai Terorisme
Sekjen Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), Yunasdi, membantah mereka terlibat dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan memberikan pendanaan atas aksi Terorisme.
Karenanya PDRI akan mengambil langkah hukum atas para pemfitnah yang menyebutkan PDRI terindikasi terlibat dalam JI dan jaringan Terorisme.
Yunasdi, menjelaskan Partai Dakwah Rakyat Indonesia merupakan partai Islam.