Kecewa Festival Sombori, Kontingen Donggala-Poso Sudah di Morowali Tapi Putuskan Pulang

TRIBUNPALU.COM - Kontingen Dinas Pariwisata Kabupaten Dongga untuk Sombori Tourism Festival di Kecamatan Menui Kepulauan, terpaksa pulang lebih awal sebelum acara dimulai.

Rombongan yang berjumlah 45 orang itu kembali ke kampung halaman lantaran kecewa dengan ketidakjelasan agenda tersebut.

Padahal romobongan yang terdiri dari penari budaya itu menepuh perjalanan darat 519 Km dari Donggala ke Kabupaten Morowali.

Kontingen Donggala menumpangi satu bus dan dua mobil carteran demi memenuhi undangan festival dalam rangka HUT ke-22 Kabupaten Morowali tersebut.

Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Donggala Johan Dwi Risyanto mengatakan, rombongannya bertolak dari Wisma Donggala, Kota Palu pukul 9.00 Wita dan tiba di Kecamatan Bungku, ibu kota Kabupaten Morowali dini hari, berkisar, pukul 02.25 Wita.

"Tiba di Bungku kami parkir di pinggir jalan dan istirahat di Masjid Agung Bungku sampai pagi," kata Johan kepda TribunPalu.com, Sabtu (27/11/2021) malam. 

Baca juga: DPR RI Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

Baca juga: Tokoh KKB Temianus Magayang Ditangkap Satgas Nemangkawi, Kerap Otaki Berbagai Aksi Kriminal

Di pagi hari, rombongan asal Donggala dipanggil seorang pegawai asal Donggala juga yang lebih dahulu sudah berada di Morowali.

"Kami dipanggil istirahat di Kantor Dinas Pariwisata Morowali. Kemudian diarahkan ke pelabuhan yang terletak di Kecamatan Bungku Selatan, melalui jalur Desa Bete-bete," jelas Johan.

Rombongan itupun harus melalui jalur ekstrem, berlumpur dan terjal untuk sampaj di pelabuhan rakyat, lokasi penyeberangan kapal penumpang dari Bungku Selatan menuju Kecamatan Menui Kepulauan.

"Tiba di sana, ternyata kapal yang ada rusak, dinamo staternya sementara diperbaiki. Kala itu ada juga Kontingen Poso dan rombongan dari Bungku Barat, dan beberapa orang juga yang mau ke lokasi festival," papar Alumni Stisipol Palu tersebut

Saat di pelabuhan, rombongan Donggala hanya ditemui pengurus HIPMI.

Pengurus HIPMI itulah yang menyediakan kapal penyeberangan menuju pulau.

"Karena kondisi yang tidak jelas itu, saya memutuskan pulang. Kontingen Poso pun ikut balik, mereka berkisar 15 orang. Namun ada juga yang tetap menunggu untuk menyeberang," tutur Johan.

Dia kecewa lantaran tak satu pun panitia berada di ibu kota, maupun di pelabuhan.

Bahkan Johan menyebut kepanitiaan festival tersebut tidak matang.

Festival Sombori dilaksanakan BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bersama Pemerintah Kabupaten Moroawali.

Sombori Tourism Festival itu rencananya digelar selama tiga hari, 26-28 November 2021.

Tampil di HUT PGRI Morowali

Kekecewaan Kontingen Donggala yang batal tampil di Fest Sombori Tourism Festival terbayar setelah kontingen dari Kota Tua Sulawesi Tengah itu dipanggil tampil di HUT PGRI.

Peringatan Hari Guru Nasional itu digelar pemerintah setempat di pekarangan Kantor Bupati Morowali.

"Dari Pelabuhan Bete-bete kami kembali ke Bungku. Namun saat kami hendak bertolak seorang pegawai dari kantor bupati memanggil kami untuk tampil di HUT PGRI keesokan harinya," kata Johan.

Diketahui penari budaya Kontingen Donggala melalui latihan selama dua bulan untuk mematangkan penampilannya di Festival Sombori.

Selain itu, Kontingen Donggala juga menyiapkan seragam khusus.

"Terima kasih kepada Pemkab telah mengizinkan kami tampil di kantor bupati sehingga mengobati kekecewaan kami," ucap Johan.

Fest Sombori Tourism Festival dijadwalkan berlagsung 26 November hingga 28 November 2021.

Informasi diperoleh TribunPalu.com, selain Donggala dan Poso, Kontingen asal Kota Palu dan Tono Una-una pun turut mengurungkan niatnya menghadiri festival tersebut.(*)