Acara Reuni 212 Mengalami Banyak Penolakan, Ade Armando: Perjuangan yang Ditakdirkan Gagal

Akademisi Ade Armando memberikan tanggapannya terkait penolakan acara Reuni 212 dari berbagai pihak.

Handover
Ade Armando 

TRIBUNPALU.COM - Banyak kendalan yang harus ditemui terkait rencana penyelenggaraan Reuni PA 212.

Diketahui sebelumnya Reuni PA 212 rencana akan digelas apda hari ini Kamis (2/12/2021).

Namun ternyata banyak yang menolak acara tersebut digelar.

Selain ditolak polisi, meski nama aksinya sudah dirubah menjadi Aksi Superdamai, kegiatan ini tampaknya tak lagi menarik minat orang banyak.

Dinamika rencana penyelenggaraan acara ini, menarik disimak. Paparan Akademisi Ade Armando yang juga pegiat media sosial terkait rencana giat ini, sangat menarik dicermati. 

Ade memaparkannya dalam video yang ditayangkan kanal YouTube @CokroTV, dan diupload, Rabu (1/12/2021) malam sekira pukul 22.00.

Baca juga: Polisi Ancam Pidanakan Masyarakat yang Nekat Ikut Reuni 212, Panitia Geram: Jangan Menakut-nakuti

"Video ini hanya untuk mereka yang punya logika. Bagi yang tidak punya logika, skip aja," begitu awalan narasi video tersebut.

"Wahai pendukung Rizieq dan 212, sudahlah, kami tentu hormati hak kalian untuk melanjutkan perjuangan kalian menjadikan Indonesia negara terbelakang. Kami menjadi saksi kalian sudah bekerja mati-matian. Tapi sebagai Muslim kita harus percaya bahwa Allah akan melindungi dan membuka kemudahan bagi mereka yang berada di jalan yang benar, kalian tidak berada di jalan yang benar," kata Ade memulai paparannya.

"Karena itu Allah tidak akan meridhoi, apa yang kalian lakukan. Kami iba kalau kalian masih terus berusaha memperjuangkan Reuni 212. Kalian sudah melakukan segala hal tetapi tidak juga bisa terwujud," kata Ade.

Menurut Ade, segala upaya untuk menjadikan acara itu berjalan luar biasa, sudah hampir pasti gagal.

"Kalian semula dengan gagah menyatakan akan ada Reuni Akbar 212 di Monas, bahkan beredar seruan Rizieq Shihab agar umat membanjiri acara Reuni alumni 212. Dalam seruan yang beredar luas itu terpampang foto Rizieq dan momen Reuni Akbar di kawasan Monas," katanya.

"Kalian menyerukan agar umat Islam membuat baliho, spanduk, pamflet, hingga stiker undangan Reuni Alumni 212 sebanyak-banyaknya untuk dipasang dan disebarluaskan, atas nama masjid, madrasah, pesantren, majelis, lembaga perusahaan, komunitas, dengan lambang dan logo masing-masing, tulis kalian dalam seruan itu," kata Ade.

Kemudian kata Ade, panitia juga mengabarkan Rizieq akan memberi tausiyah di acara itu melalui video conference.

"Ternyata rencana kalian bubar gara-gara ditolak polisi. Kemudian kalian pindah ke Masjid Az-Zikra di Bogor, kalian katakan acara akan diadakan dengan menerapkan protokol kesehatan sekaligus doa bersama untuk almarhum Ameer Az-Zikra, putra Kyai Haji Arifin Ilham yang akan disiarkan secara virtual dan livestreaming. Ternyata juga ditolak," kata Ade.

Ade Armando menceritakan tentang Doxing yang dialami di akun Channel CokroTV
Ade Armando menceritakan tentang Doxing yang dialami di akun Channel CokroTV (Channel YouTube @CokroTV)

"Sekarang kalian balik ke Jakarta dengan nama aksi super damai, malah dicuekin. Dengan iba saya membaca surat kalian tentang kedatangan kalian ke Intelkam Polda Metro Jaya hari Senin lalu." tambahnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved