PVMBG Bantah Tak Ada Peringatan Dini Erupsi Semeru: Sudah Diinfokan ke Pemda, BPBD dan Relawan
PVMBG membantah pihaknya tidak memberikan peringatan dini terkait erupsi Gunung Semeru.
TRIBUNPALU.COM - Beredar kabar bahwa tidak ada peringatan dini terkait erupsi Gunung Semeru.
Akibat dari hal ini kolom komentar pada salah satu unggahan akun resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), @pvmbg, "diserbu" pengguna Instagram.
Data terakhir menunjukkan, 13 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka bakar akibat letusan Gunung Semeru.
Warganet ramai-ramai berkomentar mempertanyakan peringatan dini situasi Gunung Semeru hingga mengalami erupsi pada Sabtu kemarin.
Banyak yang beranggapan tak ada informasi bahwa Gunung Semeru naik status atau dalam situasi bersiap erupsi.
“Kenapa tidak ada peringatan dini? Dan pemberitahuan radius bahayaa?” tulis akun @fatiyah1609.
Baca juga: Tak Diketahui Warga, Gejala Alam Ini Jadi Tanda-tanda Bahwa Gunung Semeru akan Meletus
Baca juga: Setelah Erupsi Gunung Semeru, Warga Kembali Dibuat Panik Turunnya Hujan Abu dengan Intesitas Sedang
“Dari timeline bbrp waktu kebelakang kok tidak ada informasi peringatan semeru? #cmiiw” tulis akun lainnya, @rahadipta.
“Malah tebak2 gambar itu gimana? Peringatan dini jauh2 hari ga diinfoin apa? Dari lama status waspada kenapa ga infoin untuk ngungsi atau apalahhh… Kasihan warganya. Duh biyung kerjanya ngapain?” demikian komentar akun @noona_lia.
Pertanyaan-pertanyaan serupa juga dipertanyakan netizen di media sosial Twitter.
“Kenapa bisa tidak ada peringatan dini untuk warga sekita Semeru?” tulis akun Twitter @EmpesAbiHanif.
Tanggapan PVMBG
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani saat dikonfirmasi soal ini, Minggu (5/12/2021), mengatakan, peringatan dini untuk bahaya erupsi gunung api sudah dilakukan.
“Peringatan dini untuk bahaya erupsi gunungapi sudah dilakukan bukan hanya di Semeru, tetapi juga di 69 gunungapi aktif yang dipantau oleh PVMBG,” ujar Andiani.
Andiani mengatakan, pemantauan dilakukan melalui peralatan pemantauan dan pengamatan visual selama 24 jam.
“Pada 1 Desember 2021, sudah terjadi guguran lava pijar di lereng Gunung Semeru dan sudah diinfokan kepada WAG (WhatsApp Group) yang berisi Pemda, BPBD, dan relawan oleh PGA (tenaga pengamat gunung api yang bertugas di pos jaga sekitar Semeru),” ujar dia.