TNI AL Berikan Terapi Psikologis di Pengungsian untuk Korban Terdampak Erupsi Gunung Semeru
TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan beberapa pihak lainnya melakukan terapi psikologis di lokasi pengungsian.
TRIBUNPALU.COM – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi di Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu menyebabkan adanya korban jiwa.
Hingga saat ini, Selasa (7/12/2021), korban jiwa mencapai 21 orang.
Korban yang meninggal dunia tersebut diketahui tidak dapat menyelamatkan diri sendiri dan terjebak saat terjadinya erupsi Gunung Semeru.
Selain korban jiwa, banyak warga yang tinggal di area Gunung Semeru mengalami luka bakar da harus mendapatkan perawatan intensif.
Banyak warga mengungkapkan saat terjadinya erupsi Gunung Semeru tersebut para warga berlarian berhamburan untuk menyalamatkan diri sendiri dan tak sempat menyelamatkan anggota keluarga lainnya.
Bahkan dari informasi yang beredar, warga juga mengatakan terdapat anggota keluarganya yang masih berada di sawah saat terjadinya erupsi.
Diketahui saat ini para petugas masih berusaha untuk terus mencari warga lain yang hingga saat ini belum ditemukan.
Baca juga: Viral Pria Terobos Abu Panas Semeru, Nekat Demi Selamatkan Keluarga
Sejumlah korban lain yang selamat diketahui mengalami gangguan psikologis pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru.
Tak hanya orang dewasa saja, banyak anak-anak yang juga mengalami gangguan psikologis tersebut.
Menanggapi hal tersebut TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan beberapa pihak lainnya melakukan terapi psikologis di lokasi pengungsian.
Berbagai pihak tersebut antara lain seperi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Pusat, HIMPSI Jawa Timur, HIMPSI Jember, BNPB Lumajang, Psikologi Polda Jawa Timur, TNI AU, TNI AD, Kementerian Sosial, dan Dinkes Lumajang.
Melansir dari Tribunnews, terapi yang diberikan juga beragam, mulai dari terapi kognitif, terapi afektif hingga terapi psikomotorik.
Bentuk dari terapi tersebut diwujudkan dengan melakukan kegiatan menyanyi, melukis hingga menari yang disebut dengan art therapy.
Tak hanya melakukan terapi pada anak-anak, TNI AL dan beberapa pihak tersebut juga memberikan terapi kepada orang dewasa.
Namun, bentuk dari terapi yang diberikan kepada orang dewasa ini berbeda dengan terapi yang dilakukan untuk anak-anak.