Sigi Hari Ini

Pembangunan Rampung, BPJN XIV Palu Serahkan Jembatan Gantung Kabobona ke Pemkab Sigi

Pemerintah Kabupaten Sigi dan masyarakat sekitar diminta menjaga dan merawat dengan baik Jembatan Gantung itu . 

Editor: mahyuddin
handover
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu secara resmi menyerahkan Jembatan Gantung kepada Pemerintah Kabupaten Sigi. Jembatan Gantung itu berada di Desa Kabobona Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam 

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu secara resmi menyerahkan Jembatan Gantung kepada Pemerintah Kabupaten Sigi

Jembatan Gantung itu berada di Desa Kabobona, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

Aset negara itu diserahkan Kepala BPJN XIV Palu Muhammad Syukur kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Muh Basir di ruang Rapat Kantor BPJN, Jl MT Haryono, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.

Sekda Donggala Rustam Effendi juga turut menandatangani berita acara serah terima jembatan di Kabupaten Donggala

Kepala BPJN XIV Palu Muhammad Syukur menyebutkan, pembangunan Jembatan Gantung merupakan bagian integral pembangunan nasional.

Baca juga: Pemkab Sigi Fokuskan Pengembangan Agribisnis Pertanian Organik di 9 Kecamatan

Baca juga: Malu Sampai ke Ubun-ubun, Pamer Latihan Jadi Bhayangkari, Ternyata Pacarnya Polisi Gadungan

Hal itu sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. 

Ia berharap, pemerintah Kabupaten Sigi dan masyarakat sekitar dapat menjaga dan merawat dengan baik Jembatan Gantung itu . 

"Saya berharap dengan dibangunnya Jembatan Gantung ini dapat digunakan dan dirawat dengan baik agar dapat digunakan dalam waktu yang lama," ujar Syukur, Rabu (8/12/2021).

Pembangunan infrastruktur berupa Jembatan Gantung diyakini sebagai motor pembangunan suatu kawasan.

Infrastruktur juga mempunyai peran yang penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. 

Kehadiran Jembatan Gantung itu dapat memberikan kemudahan pergerakan antardesa seperti menuju sekolah, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan.

Selain itu, juga menjadi akses silaturahmi antarwarga serta membuka isolasi daerah yang terpisahkan sungai sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved