Trending Topic

Sudah 36 Kali Gempa, Awan Panas Gunung Merapi Kini Capai 3 Kilometer, Masih Siaga Level 3

Gunung Merapi mengalami 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm dan lama gempa 70-150 detik.

Tribun Jogja / Setya Krisna
AWAN PANAS - Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. 

TRIBUNPALU.COM - Padahal Lumajang masih berduka atas Erupsi Gunung Semeru, Sabtu (3/12/2021).

Kini bahaya serupa mengintai warga yang bermukim di kawasan Gunung Merapi.

Gunung Api Merapi masih berstatus Siaga Level 3 sejak 5 November 2020.

Gunung Api Merapi terletak di Kabupaten/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Berdasarkan laporan aktivitas dari esdm.go.id, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 200-300 meter dari puncak.

Kemudian, cuaca berawan dengan angin lemah ke arah barat laut.

Suhu udara sekitar 19-21 derajat Celcius, dengan kelembaban 86-90 persen, serta tekanan udara 758-957 mmHg.

Gunung Merapi mengalami 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm dan lama gempa 70-150 detik.

Imbauan pemerintah

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sementara itu, lontaran material vulkanik apabila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Gunung Merapi 4 Kali Keluarkan Lava Guguran

Aktivitas Gunung Merapi meningkat pada pagi, Kamis (9/12/2021).

Warga yang berada di sekitar Gunung Merapi pun diimbau waspada.

Gunung yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu tercatat telah beberapa kali mengeluarkan lava.

Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sejak dini hari tadi hingga pagi ini.

"Teramati empat kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, terpantau di Gunung Merapi ada asap putih bertekanan lemah di kawah Gunung Merapi.

Asap berintensitas tebal itu memiliki tinggi 200 sampai 300 meter dari puncak kawah.

Gunung Merapi juga mengalami 35 kali gempa guguran, satu kali gempa embusan, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Sampai dengan saat ini BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya.

Selain itu diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.

(*/ TribunPalu.com) (Sripoku.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved