Menko Perekonomoian

Webinar Market Outlook 2022, Menko Airlangga Paparkan Fokus Presidensi G20 Indonesia

Untuk mencapai sasaran tersebut, kepastian hukum dan dukungan pemerintah akan terus dijalankan agarkemudahan investasi dan berusaha.

Editor: mahyuddin
Handover
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai periode keberlanjutan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.

Pemerintah menargetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tahun 2022 dapat tumbuh di atas 5 persen.

Untuk mencapai sasaran tersebut, kepastian hukum dan dukungan pemerintah akan terus dijalankan agar kemudahan investasi dan berusaha.

Pemerintah berkomitmen melanjutkan agenda reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi.

Keputusan Mahkamah Konstituti terkait revisi Undang-undang Cipta Kerja akan secepatnya dijalankan dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah.

Seluruh materi dan substansi UU Cipta Kerja sepenuhnya tetap berlaku.

“Selain itu, momentum Presidensi G20 Indonesia di Tahun 2022 juga harus dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada Webinar Market Outlook 2022, dikutip TribunPalu.com, Sabtu (11/12/2021)

Kegiatan bertajuk Indonesia Towards 2022 Economic Recovery: Stability or Growth? itu diselenggarakan Bank Negara Indonesia (BNI) bekerja sama BNI Asset Management dan BNI Corporate University.

Tahun 2022 merupakan momentum Presidensi G20 Indonesia yang membanggakan bagi bangsa untuk memimpin kelompok negara berpendapatan terbesar dunia serta mengatasi pemulihan ekonomi yang tidak merata.

Terdapat tiga hal yang menjadi fokus utama Presidensi G-20, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan, yang dirangkai dalam tema “Recover together, recover stronger".

“Sesuai arahan Presiden, Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 bukan hanya seremoni saja namun menghasilkan outcomes nyata yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia,” jelas Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Presidensi G20 Indonesia diprediksi membantu penciptaan sekitar 33.000 lapangan kerja.

Dengan lebih dari 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota dan kehadiran sekitar 18.000 lebih delegasi, akan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp7,4 triliun, dengan manfaat total 1,5 – 2 kali lebih besar dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB tahun 2018 di Bali.

Berbagai proyeksi tersebut tentunya harus direalisasikan dalam semangat kemitraan dan kerja sama dari semua pihak.

Pandemi ini semakin menegaskan akan pentingnya inklusifitas, kerjasama, dan kolaborasi dalam rangka mendukung stabilitas maupun pertumbuhan ekonomi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved