Berstatus Siaga, Gunung Merapi Luncurkan Guguran Awan Panas dan Lava Pijar

Guguran awan panas dan lava pijar diketahui keluar dari Gunung Merapi pada Minggu (12/12/2021) kemarin dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter.

Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali
Gunung Merapi yang saat ini berstatus Siaga diabadikan dari Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/12/2020). Menurut BPPTKG Yogyakarta, aktivitas seismisitas Gunung Merapi masih tinggi, deformasi berkisar 11 cm per hari dan saat ini belum muncul kubah lava, namun rekahan di kawah terpantau cukup panjang-panjang. Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali. 

TRIBUNPALU.COM – Setelah beberapa hari lalu Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas dan beberapa material lainnya yang menghebohkan warga Lumajang dan sekitarnya, kini Gunung Merapi juga mengeluarkan guguran awan panas.

Berbeda dengan Gunung Semeru, Gunung Merapi saat ini diketahui tidak mengeluarkan guguran material berat dan cenderung mengeluarkan awan panas serta guguran lava pijar.

Diketahui gunung yang berada di Sleman, Yogyakarta itu mengeluarkan guguran awan panas pada Minggu (12/12/2021).

 Dikutp dari KompasTV, Awan panas guguran itu terjadi pada pukul 10.18 WIB dengan amplitudo 27 milimeter berdurasi 158 detik.

Jarak luncur awan panas itu sejauh 2.000 meter ke arah barat daya, arah angin ke timur.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mengungkapkan Merapi yang merupakan gunung api aktif tercatat telah mengeluarkan lava pijar 3 kali dengan jarak guguran maksimum 1.000 meter kea rah barat daya.

Dalam video BPPTKG yang merekam detik-detik Gunung Merapi mengeluarkan awan panas yang cukup jelas dilihat dari kejauhan.

Awan panas yang keluar dari Merapi itu terlihat hingga menutupi dari gunung tersebut.

Selaku Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan saat ini Gunung Merapi berstatus siaga sudah sejak lama.

“Gunung Merapi saat ini masih dalam status siaga yang sudah kita tentukan sejak tanggal 5 November 2020, jadi memang sudah cukup lama status ini,” kata Hanik dalam KompasTV.

Hanik juga mengungkapkan adanya guguran lawa dana wan panas ini memang seringkali terjadi pada gunung yang memiliki status siaga.

“Guguran lava ini merupakan fenomena yang terjadi padasaat status yang seperti ini,” lanjutnya.

Hingga kemarin, Gunung Merapi masih terdapat guguran yang menandakan aktivitas Merapi yang masih cukup tinggi.

“Saat ini guguran masih ada, jadi artinya aktivitas masih cukup tinggi di Gunung Merapi, namun awan panas terjadi hari ini (Minggu) satu kali saja,” kata Hanik.

 Guguran awan panas dari Gunung Merapi ini mengarah ke barat daya, yang mengarah ke Sleman dan juga Magelang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved