Pesan Menkes Budi Gunadi: Jangan Khawatir, Masyarakat Wajib Waspada Covid-19 Varian Omicron
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin baru saja mengumumkan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
"Perkembangan varian ini cepat, bahkan di Inggris bisa mencapai 70.000 kasus per hari.
Dan ini lebih tinggi dari laporan kasus harian di Indonesia yang ada di bulan Juli lalu, yakni sekitar 50.000 per hari," pungkasnya.
Baca juga: Dinkes Siapkan Strategi Berikut Cegah Masuknya Covid-19 Varian Omicron di Sulteng
Menkes Budi Gunadi Jelaskan Kronologi Kasus Pertama Covid-19 Varian Omicron di Indonesia
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Kamis (16/12/2021).
Hal itu diungkapkannya pada saat konferensi pers yang juga disiarkan secara langsung melalui program Breaking News Kompas Tv.
Penemuan kasus ini bermula pada 3 orang yang terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Kemudian pada 15 Desember 2021, satu dari 3 orang pekerja kebersihan tersebut terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.
“Kemenkes tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember 2021."
"Kita lihat bahwa ada 3 pekerja pembersih di RS Wisma Atlet yang positif Covid-19 PCR."
"Tiga data pasien itu kita kirim ke Balitbang Kemenkes untuk diuji genome sequencing, satu dari tiga pasien positif Omicron. Yang duanya tidak," ucap Budi dalam konferensi persnya,
Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan jika ketiga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan satu varian Omicron ini tidak memiliki gejala atau OTG.
"Ketiga orang ini tanpa gejala, jadi mereka sehat, tidak ada demam, tidak ada batuk," lanjutnya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) saat ini juga sedang mendeteksi 5 kasus berkemungkinan positif Covid-19 varian Omicron.
Baca juga: Kemenkes Bantah Kabar Varian Omicron Sudah Terdeteksi di Kabupaten Bekasi
Menkes Budi menjelaskan, 2 orang termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru saja kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.
Kemudian 3 orang lainnya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang tiba di Manado.