Berita Populer Sulteng

Berita Populer Sulteng: Strategi Pemkot Palu Lawan Covid-19 hingga Dokter Gadungan di Morut

Strategi pemerintah Kota Palu dalam melawan Covid-19 menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

Handover/Humas Polres Morut
Seorang wanita RM alias R alias dr Dewi (44) ditetapkan sebagai tersangka penipuan dengan modus jadi dokter gadungan, Jumat (17/12/2021) siang. 

TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin, Jumat (18/12/2021).

Strategi pemerintah Kota Palu dalam melawan Covid-19 menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai dokter gadungan tipu ratusan juta dari warga Kabupaten Morowali Utara.

1. Strategi Pemkot Palu Lawan Covid-19

Wakil Wali Kota Palu dr Reny A Lamadjido menjadi narasumber utama pada acara talkshow Pemanfaatan Kapasitas Relawan Kesehatan Nagasi Untuk Penanganan Covid-19 Gelombang ke 2.

Acara yang dilaksanakan di studio MS Radio di Jl Masjid Raya no 9A Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Jumat (17/12/2021) pagi.

Talkshow itu dipandu oleh Mba Rini membahas seputar penanganan Covid-19 di wilayah Kota Palu.

Dimana hal itu menjadi bagian dari upaya Pemkot Palu dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Palu.

Reny A Lamadjido memaparkan, bahwa upaya Pemerintah Kota Palu dalam melakukan penanganan Covid-19 lebih mengarah kepada basis kewilayahan melalui pembentukan Relawan Nagasi.

Reny A Lamadjido menyenbut, relawan Nagasi terdapat di delapan kecamatan se-kota Palu yakni kecamatan Palu Timur, Palu Barat, Palu Selatan, Palu Utara, Mantikulore, Ulujadi, Tawaeli, dan Tatanga.

Menurut Reny A Lamadjido, keberadaan Relawan Nagasi ini memberikan dampak positif besar bagi warga yang terdampak Covid-19.

Sehingga tak sedikit warga merasa terbantu dengan adanya relawan ini.

"Baik konsultasi masalah kesehatan ataupun memudahkan warga yang Isolasi Mandiri memperoleh bantuan sembako dari Dinas Sosial kota Palu," ujarnya.

Reny A Lamadjido menyebut, relawan Nagasi perannya sama dengan relawan peduli Covid-19 lainnya yang telah ada.

Hanya saja kebanyakan yang tergabung di relawan Nagasi adalah para tenaga kesehatan dibantu relawan peduli lainnya.

2. Kasus Perusakan Sekretariat Mahasiswa Untad

Polisi belum mengungkap kasus perusakan sekretariat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad). 

Hal itu membuat mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Dekanat FISIP Untad Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (16/12/2021).

Bersama Dekan FISIP Untad Prof Muhammad Khairil, Kapolsek Palu Timur AKP Umar kemudian menemui para mahasiswa. 

Di depan pengunjuk rasa, Umar menyebut tidak ada saksi kunci dalam mengungkap kasus perusakan fasilitas kampus dua bulan lalu itu. 

"Kami sudah memeriksa enam saksi. Dari jumlah itu hanya satu orang yang menguatkan dugaan si pelapor. Kami butuh 2 orang saksi yang menguatkan agar proses penyidikan lebih cepat,” ujar Kapolsek Umar dikutip TribunPalu.com, Jumat (17/12/2021).

Ada dua sekretariat di FISIP Untad dirusak orang tak dikenal, yakni Himpunan Mahasiswa Sosiologi (Himasos) dan Himpunan Mahasiswa Antropologi (Komunal). 

Mengetahui hal tersebut, Dekan FISIP Untad Prof Muhammad Khairil membuat laporan sesuai nomor teregistrasi dengan STTLP/71/X/2021/RES PALU/SPKT III/SEKTOR PAL-TIM.

3. Dokter Gadungan Tipu Warga Morowali Utara

Seorang wanita RM alias R alias dr Dewi (44) ditetapkan sebagai tersangka penipuan modus jadi dokter gadungan.

Aksinya menipu korban berinisial LYA (46) warga Desa Tanakuraya, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara.

Korbannya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mengalami kerugian ratusan juta atas kejadian itu.

Ketua tim unit Reaksi Cepat Elang Tokala Polres Morut Aipda Suryanto Lawasa saat memimpin penangkapan mengatakan, tersangka mengaku sebagai dokter bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso.

Modus pelaku, mengiming-imingi kelulusan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar untuk anak korban.

Adapun pelaku awalnya terlebih dahulu berkomunikasi dengan seorang kerabat korban melalui media sosial.

"Pelaku meminta imbalan sejumlah uang," ujar Aipda Suryanto, Jumat (17/12/2021).

Kemudian, setelah korban mempercayai dan mentransfer uang pada rekening BRI atas nama Z di Kabupaten Parigi Moutong.

Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba nomor handpone pelaku sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Saat itu juga korban menyadari sudah tertipu, dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar hampir Rp 200 juta," katanya. 

Aipda Suryanto juga menjelaskan, pelaku berhasil diringkus oleh personel Resmob dibackup oleh Resmob Polres Poso.

Ia dicyduk di sebuah kos-kosan, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso.

 "Ketika diinterogasi, pelaku mengakui semua perbuatannya dan kini telah mendekam di rumah tahanan Polres Morut, untuk dilakukan proses lebih lanjut," tuturnya menutupkan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved