Berita Populer Sulteng
Berita Populer Sulteng: Bus Harvest Executive Class hingga Huntara Hutan Kota Talise
Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com, Senin (20/12/2021).
TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com, Senin (20/12/2021).
Bus Harvest Executive Class Rute Palu-Manado menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com.
Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai Huntara Hutan Kota Talise Sudah Tak Layak Huni.
1. Bus Harvest Executive Class Rute Palu-Manado, Sediakan Charger Smartphone di Tiap Kursi
Bus Harvest Executive Class rute Palu-Manado kini dilengkap tombol otomatis dan colokan charger Handphone.
Bus harvest juga memiliki model lebih besar dan memakai mesin Hino AK 215.
Tak hanya itu, Harvest keluaran terbaru di Palu itu juga termasuk seri Skylander.
Skylander memang punya desain eksterior unik, mulai dari lampu depan hingga selendang layaknya jangkar terbalik.
"Mobil inikan jenis eksekutif, setiap tempat duduk dilengkapi fasilitas seperti ac, TV LCD dan tempat mengecas HP di setiap bangku penumpang," kata Humas Agen Harvest Arman Wahid, Minggu (19/12/2021).
Untuk kenyamanan para penumpang dalam perjalanan, agen Bus Harvest tidak mewajibkan barang bawaan berukuran besar diletakkan dilorong kabin.
"Barang penumpang atau barang kiriman itu disimpan dibagasi bagian bawah semua khususnya barang yang besar, kalau barang bawaan ukuran kecil disimpan dikabin atas" kata Arman.
Perbedaan Bus Harvest Executive Class dan ekonomi itu juga terdapat pada jumlah kursi dan harga tiketnya.
Jumlah kursi dari Harvest Executive Class yaitu 39 dengan harga tiket Rp 380 ribu, sedangkan kelas ekonomi berjumlah 37 kursi dengan tiket seharga Rp 310 ribu.
"Kursi di seri Skylander ini kan sudah otomatis, beda dengan yang lainnya, kalau yang lainnya itu untuk posisi kursi jika mau diubah itu secara manual tapi bus terbaru ini untuk merubah posisi bangku itu sudah menggunakan tombol otomatis," jelasnya.
Arman juga menjelaskan, harga tiket dari semua bus Harvest tersebut telah include dengan biaya perjalanan penumpang menuju terminal.
"Harganya sudah termasuk dengan biaya jalan ke terminal karena kan ada anjuran juga yang melarang bus membawa penumpang di dalam kota," pungkasnya.
"Penumpang juga saat ini diwajibkan membawa kartu vaksin jika akan melakukan perjalanan," tutup Arman.
Diketahui, agen Bus Harvest berlokasi di Jl Suprapto no 35, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
2. Ditangkap November, Wakil Ketua DPRD Bangkep Ditetapkan Tersangka Kasus Judi
Masih ingat kasus Wakil Ketua DPRD Banggai Kepulauan Eko Wahyudi?
Legislator PDIP Banggai Kepulauan itu terciduk polisi saat berjudi di homestay Kelurahan Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pertengahan November 2021.
Informasi diperoleh TribunPalu.com, Minggu (19/12/2921), Kepolisian Resort (Polres) Banggai menetapkan Eko Wahyudi sebagai tersangka.
Dia tetapkan tersangka bersama tiga rekannya, masing-masing berinisial LA (66), SR (59), dan MW (69).
Keempatnya disangkakan pasal 303 ayat (1) ke 1e dan 2e KUHP, subsider pasal 303 ayat 1 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun.
“Mereka saat ini ditahan di sel Polres Banggai. Namun salah satu dibantarkan, karena tengah sakit,” kata Kapolres Banggai AKBP Yoga Priyahutama dalam konferensi persnya Jumat lalu.
Sebelumnya Eko Wahyudi diciduk bersama tiga rekannya bermain judi.
Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa kartu remi sebanyak 108 lembar, uang tunai sebesar Rp 1.333.000, 10 buah pot kayu, empat telepon genggam, dan tiga sepeda motor.
Klarifikasi Eko Wahyudi
EW menuturkan, dirinya datang ke lokasi penggerebekan semata-mata untuk menghadiri acara hajatan keluarga Haji Muntasar.
Sebagai bagian dari keluarga besarnya, EW mengaku sudah lama tak pernah bersua dan bersilaturahmi ke rumah mantan bosnya itu.
“Dan kebetulan setelah selesai makan-makan di acara itu, kami cari-cari hiburan sehingga main kartu remi,” tuturnya.
Main kartu remi juga, lanjut dia, bukan tujuan untuk meraup untung atau supaya ingin mendapatkan penghasilan dari itu.
“Sekali lagi, bukan. Tetapi, itu hanya untuk cari-cari hiburan saja,” ucapnya.
Pada saat penggerebekan, EW bersama ketiga rekannya diminta petugas mengeluarkan dompet di kantong celananya.
Uang yang tersimpan di dompetnya itu, lanjut EW, disuruh untuk diperlihatkan dan dijajal di atas meja bundar.
EW pun bersama ketiga temannya menuruti permintaan pihak kepolisian untuk menaruh dompet, kunci, dan ponsel di atas meja untuk dijadikan barang bukti.
“Dan bahkan pada saat penggerebekan, di atas meja hanya ada uang sisa pembeli rokok,” ungkapnya.
Meski tanpa perlawanan, namun EW juga menyesalkan sikap petugas polisi yang enggan memberi ruang komunikasi pada saat penggerebekan.
“Karena memang tidak ada ruang untuk berbicara sedikitpun ke petugas pada saat itu,” tuturnya.
3. Penyintas Sebut Huntara Hutan Kota Talise Sudah Tak Layak Huni
Kondisi Hunian Sementara (Huntara) di Kota Palu khususnya di Hutan kota Jl Soekarno Hatta Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore, Sulawesi Tengah semakin memprihatinkan.
Informasi dihimpun Tribunpalu.com, sejumlah fasilitas seperti WC umum disekitar huntara tersebut tidak bisa lagi digunakan sebagaimana mestinya, Minggu (19/12/2021).
"Ada yang tersumbat dan ada juga sudah tidak bisa dipakai," ujar Sri Tini Haris.
Sri mengatakan saluran air di wilayah huntara itu pun kerap kali mengeluarkan bau tidak sedap.
Sehingga menganggu penghuni huntara lainnya.
"Saluran airnya saja sudah tersumbat, sudah pasti menimbulkan dan mengeluarkan bau tidak sedap," jelasnya.
Menurutnya, kesadaran penyintas lainnya juga masih kurang untuk menjaga fasilitas-fasilitas yang ada di huntara itu.
"Baru tidak ada kesadarannya warga juga menjaga fasilitas yang ada," kata Sri.
Ia pun menuturkan, lokasi dapur umum di Huntara Hutan kota pun telah dibongkar penyintas lainnya dan dijadikan bahan bangunan.
"Dulunya disini tempat masak, dan sekarang sudah jadi seperti tempat pembuangan sampah," pungkasnya.
(*/ TribunPalu.com)