Berita Populer Sulteng

Berita Populer Sulteng: ETLE Beroperasi di Palu hingga Pemprov Sulteng Gratiskan Pendidikan SMA

Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sudah beroperasi di Palu menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

TRIBUNPALU.COM/SUTA
Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Jl Sam Rauulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulteng, Senin (20/12/2021) siang. 

TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin, Senin (20/12/2021).

Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sudah beroperasi di Palu menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai Pemprov Sulteng gratiskan pendidikan SMA/Sederajat mulai tahun 2022.

1. ETLE Sudah Beroperasi di Palu

Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Sulteng mulai menerapkan sistem Tilang elektronik berbasis kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Kota Palu.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulteng Kombes Pol Kingkin Winisuda melalui Wadirlantas AKBP Agustin S Tampi mengatakan, untuk saat ini masih dilakukan proses pemasangan Kamera Tilang Elektronik.

"Untuk ETLE di Kota Palu sampai saat ini masih proses  pemasangan alat atau camera pada lokasi titik yang ditentukan," ujarnya kepada TribunPalu.com via WhatsAap, Senin (20/12/2021).

Ia menerangkan, jika proses pemasangan telah selesai, akan dilanjutkan dengan uji coba kamera.

Termasuk juga kelengkapan sistem Region Traffic Management Center (RTMC) di  Mako Ditlantas Polda Sulteng.

Selain itu, hingga saat ini sudah dilakukan upaya uji coba terkait ELTE di Kota Palu.

Yakni di Jl Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur.

"Uji cobanya itu baru foto kendaraan-kendaraan yang lewat, tapi belum ada penindakan bagi pelanggar," tutur AKBP Agustin S Tampi.

Adapun ETLE adalah sistem penegakan hukum di bidang lalu lintas dengan berbasis pada teknologi informasi, menggunakan kamera.

Kemudian pelanggar lalu lintas akan terdata secara langsung, untuk dilakukan penindakan.

2. Curhat Penyintas di Huntara Palu

Sri Tini Haris bertahan hidup di Hunian Sementara (Huntara) Penyintas bencana Kota Palu, Sulawesi Tengah, dengan menjajakan berbagai hasil kerajinan tangannya.

Tak hanya bunga hias, dia juga menerima pesanan kue dan jahitan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sri Tini yang sebelumnya warga Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, kini harus menginap di sepetak ruang berdinding tripleks beratap seng.

Rumahnya hancur ditelan bumi pada bencana likuifaksi 2018 silam.

Huntara yang ditinggali Sri Tini adalah bantuan dari pemerintah yang dibangun pascagempa 2018.

Huntara tersebut berada di Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

"Saya buat kerajinan tangan bunga hias itu untuk dijual, dan terima pesanan menjahit baju juga, dan sekarang ini ada pesanan kue untuk natal," ucap Sri Tini Haris kepada TribunPalu.com, Senin (20/12/2021).

Sri Tini Haris menyebut pendapatannya tidak sebanyak dulu.

Pesanan jahitan baju dan kue untuk hari raya besar selalu datang.

Bahkan dirinya terkadang kewalahan untuk menyanggupi permintaan konsumen yang datang.

Namun kini tinggal orderannya kian berkurang.

"Ini saja karena orang sudah berlangganan dari dulu-dulu. Sudah berkurang sekali. Bahkan sekarang sudah tidak ada yang pesan baju di sini," ujar Sri Tini.

Saat orderan sepi, Sri Tini terkadang menawarkan jasa pembantu rumah tangga ke rumah-rumah.

Sri Tini Haris meminta kepada pemerintah agar memperihatinkan nasib Penyintas di Huntara.

3. Pemprov Sulteng Gratiskan Pendidikan SMA

Pemerintah Sulawesi Tengah (Sulteng) bakal menggratiskan biaya pendidikan mulai 2022.

Pendidikan gratis ini diperuntukkan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

"Alhamdulillah SMA, SMK dan SLB mulai tahun 2022 dinyatakan gratis, nggak bayar lagi. Ini sesuai visi misi kami menyangkut pendidikan," ujar Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir, Minggu (19/12/2021).

Ma'mun berharap program ini dapat bermanfaat bagi anak-anak khususnya dari kalangan kurang mampu.

Ma'mun menjelaskan, pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran Rp 10 miliar untuk bantuan sosial.

Mantan Bupati Banggai itu mengaku tak memedulikan maraknya isu miring terkait pelaksanaan bantuan sosial tersebut.

"Kalau ada isu yang berkembang beberapa waktu lalu, alhamdulillah kami sudah programkan Rp 10 miliar untuk masyarakat tidak mampu. Jadi kalau isu-isu di koran itu urusan mereka. Yang penting kami melaksanakan visi misi yang sudah ditetapkan," ucap Ma'mun.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved