Rakyat Timor Leste Masih Pakai Mata Uang Negara Lain, Padahal Sudah Lama Merdeka, Kok Bisa?

Dilansir dari Intisari.grid.id, setelah resmi pisah dari Indonesia, Timor Leste menggunakan mata uang Dollar Amerika Serikat (AS).

handover
Bendera Timor Leste 

Selain itu, kenaikan harga-harga barang di masa transisi semakin tinggi.

Hal itu terjadi, menurut pemerintah, bukan karena penggunaan dollar AS.

Namun terjadi karena adanya prinsip pasar (permintaan dan penawaran).

Keputusan untuk mengadopsi dollar AS dibuat oleh PBB dan pemerintah Timor Leste untuk menyelamatkan negara dari ketidakstabilan politik dan ekonomi.

Adopsi dolar membuatnya lebih mudah untuk investor asing untuk berdagang dan melakukan bisnis di negara tersebut.

Turis Amerika hanya perlu membawa uang mereka ke negara itu dan membelanjakannya dengan cara apa pun yang mereka inginkan.

Selain itu, ada jenis uang bernama Centavo yang dipakai sebagai alat pembayaran berbentuk koin, tapi diproduksi dan dipasok langsung dari Portugal.

Sementara uang dollar AS disuplai secara langsung dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed sejak tahun 2000.

Awalnya Dipakai Sementara

Baik PBB maupun pemerintahan transisi, saat itu mengklaim bahwa penggunaan dolar AS hanya dilakukan sementara.

Rencana PBB adalah dipakai selama dua hingga tiga tahun setelah merdeka dari Indonesia.

Namun, pada praktiknya aturan tersebut masih berlaku sampai sekarang.

Hingga kini Timor Leste masih menggunakan dollar AS sebagai mata uang resminya.

Mata uang rupiah sendiri masih marak digunakan di Timur Leste, terutama daerah yang berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara beberapa penduduk Timor Leste di pedesaan, masih memilih menggunakan barter.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved