Tanggapi terkait Varian Omicron di Indonesia, Luhut Pandjaitan: Jangan Sampai Menimbulkan Kepanikan
Luhut mengatakan jika saat ini angka kematian karena Omicron masih tergolong rendah. Meski begitu masyarakat diminta untuk tidak lengah dan panik.
TRIBUNPALU.COM – Belakangan ini adanya kasus Omicron yang masuk ke Indonesia menjadi pusat perhatian dari berbagai pihak.
Kasus munculnya Omicron di Indonesia bermula saat slaah seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.
Pasien yang terpapar tersebut kemudian harus menjalani karantina ketat untuk menghindari penularan virus tersebut ke orang lain.
Baca juga: Dugaan Awal Virus Omicron Masuk ke Indonesia Berasal dari WNI yang Bepergian dari Nigeria
Munculnya varian Omicron di Indonesia tersebut membuat masyarakat khawatir.
Selain itu kabar ini juga menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Pasalnya banyak kabar beredar mengenai Omicron yang membuat masyarakat panik.
Padahal kabar tersebut belum tentu benar.
Dengan adanya hal tersebut, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan.
Luhut meminta agar masyarakat tidak mudah termakan isu-isu hoaks dan mendengarkan penjelasan resmi dari pemerintah.
Dengarkan saja penjelasan resmi dari pemerintah, dari Kementerian Kesehatan, Jangan sampai menimbulkan kepanikan karena kesiapan kita jauh lebih bagus dari Mei, Juni, dan Juli tahun ini," kata Luhut dilansir dari KompasTV.
Luhut menyampaikan dari data berbagai penelitian jika varian Omicron ini dapat berjalan lebih cepat dan dapat juga terjadi lebih ringan.

“Penelitian menunjukkan ada yang menyebar lebih cepat, dan meski kemungkinan lebih ringan tetapi kemungkinan risiko peningkatan perawatan rumah sakit sebagaimana terjadi di UK itu juga sangat berbahaya,” ungkapnya.
Selain itu, varian Omicron juga dapat menyebabkan pasien meninggal dunia jika tidak mendapatkan perawatan dengan baik.
“Dapat juga orang meninggal karena tidak ada perawatan,” lanjutnya.
Namun, kabar baik terdengar jika angka kasus kematian karena varian Omicron ini tergolong rendah, namun hal tersebut juga dapat saja melonjak tinggi.