Dugaan Awal Virus Omicron Masuk ke Indonesia Berasal dari WNI yang Bepergian dari Nigeria
Diduga orang yang pertama terpapar varian Omicron merupakan WNI yang melakukan perjalanan dari Nigeria dan karantina di Wisma Atlet pada 27 November.
TRIBUNPALU.COM – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sempat mengumumkan adanya temuan kasus Omicron yang masuk ke Indonesia.
Kabar ini disampaikan oleh Menkes pada Kamis (16/12/2021).
Pasien yang terpapar varian Omicron tersebut diketahui merupakan petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.
Saat dijumpai positif terpapar varian Omicron, petugas kebersihan tersebut harus menjalani karantina secara ketat untuk menghindari adanya penularan virus tersebut ke orang lain.
Adanya varian Omicron yang masuk ke Indonesia tersebut membuat sejumlah pihak menjadi bertanya tanya darimana asal muasal virus tersebut.
Baca juga: Terkait Varian Omicron di Indonesia, Jokowi Himbau Warga dan Pejabat Tidak Bepergian ke Luar Negeri
Diketahui pasien yang terpapar varian Omicron tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Diketahui dari Tribunnews, dapat disimpulkan jika pasien berinisial N tersebut tertular dari WNI yang sempat karantina di Wisma Atlet.
Untuk mengusut tuntas adanya temuan Omicron di Indonesia ini, Kemenkes telah menelusuri 169 WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di RS Wisma Atlet.
Penelusuran tersebut dilakukan pada WNI yang melakukan karantina dengan rentan waktu 24 November hingga 3 Desember 2021 lalu.
Menurut Kemenkes, pasien berinisial N tersebut diduga terpapar oleh warga berninisial TF yang kemungkinan besar merupakan orang yang pertama terpapar Omicron.
Tf diketahui melakukan perjalanan dari Nigeria dan tiba di Indonesia pada 27 November 2021 lalu.
Namun, saat ini diketahui hasil tes pada Tf sudah dinyatakan negatif.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan fungsi utama dari karantina yakni untuk mendeteksi adanya virus pada seseorang termasuk varian omicron.
Saat menjalani karantina setelah melakukan perjalnaan dari luar negeri, maka para petugas kesehatan akan terus memantau perkembangan para pelaku perjalanan antar negara tersebut.
Dengan adanya karantina yang dilakukan pemerintah ini akan memudahkan petugas untuk melakukan tracing adanya paparan virus Covid-19 terutama varian Omicron.