Viral
Viral Syuting Sinetron di Pengungsi Gunung Semeru, Warga Geram Adegan Pelukan di Depan Anak-anak
Warga Lumajang geram dengan kegiatan syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) di tengah pengungsi erupsi Gunung Semeru.
TRIBUNPALU.COM - Warga Lumajang geram dengan kegiatan syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) di tengah pengungsi erupsi Gunung Semeru.
Tak hanya warga Lumajang, aksi ini juga panen hujatan dan menjadi viral di media sosial.
Seruan untuk boikot sinetron TMTM pun disuarakan, seperti dikutip dari instagram @pesona_lumajang.
Kegiatan syuting tersebut menjadi sorotan setelah diprotes oleh warga Lumajang, Jawa Timur, lantaran dinilai tidak berempati kepada para korban erupsi Gunung Semeru.
Video syuting TMTM di tempat pengungsi Semeru pun bikin warganet ikut geram. Mereka turut mengecam tim produksi sinetron yang kurang memiliki empati kepada warga yang terdampak bencana.
Akun Instagram @pesona__lumajang mengunggah beberapa video yang memperlihatkan kegiatan syuting tengah berlangsung.
Dalam kegiatan syuting tersebut, terdapat dua pemain sinetron yang sedang beradegan di tengah tenda pengungsian.
Baca juga: 12 Crazy Rich Kelapa Sawit di Indonesia: Harta Capai Rp 78 Triliun, Masuk Daftar Orang Kaya Dunia
Baca juga: Daftar 10 Youtuber Terkaya di Indonesia, Raffi Ahmad dan Baim Wong Tak Berada di Nomor Satu
Beberapa warga yang menjadi korban erupsi Semeru turut menyaksikan adegan tersebut.
Bahkan, anak-anak yang menjadi korban juga turut menyaksikan adegan sinetron saat keduanya tengah berpelukan.
Dalam keterangannya, akun @pesona__lumajang pun menyayangkan banyak oknum yang memanfaatkan bencana erupsi jadi ajang untuk kelompoknya sendiri.
Tidak hanya kegiatan sinetron, sebelumnya akun @pesona_lumajang juga mengungkap ada oknum yang membuat video klip di depan reruntuhan korban erupsi Semeru.
Ada juga oknum yang datang hanya untuk berfoto-foto semata.
Untuk itu, akun @pesona__lumajang pun mengingatkan agar para oknum ini lebih berempati kepada korban yang kehilangan keluarganya dari insiden ini.
"Dari sini kita paham oknum-oknum yang memanfaatkan bencana sebagai ladang bisnis
Apa mereka nggak mikir???