Ketahui Tafsiran Lengkap Surah At Tin dengan Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya
Berikut ini TribunPalu sampaikan tafsir Surah At Tin lengkap dengan bacaan Arab, latin dan terjemahan.
Rasanya manis dan dinilai memiliki gizi yang tinggi.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah ara memiliki kandungan serat yang sangat tinggi dibandingkan buah lainnya.
Baca juga: Bacaan Surah Al Alaq Ayat 15 hingga 19, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsirnya

Ayat 2
Setelah itu, Allah bersumpah dengan Gunung Sinai, tempat Nabi Musa menerima wahyu (Taurat). Mengenai bahwa Nabi Musa menerima wahyu di tempat itu dikisahkan pula antara lain dalam Surah al-A'raf/7: 144.
Allah berfirman: (Allah) berfirman, "Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur." (al-A'raf/7: 144)
Dalam ayat sebelumnya dikisahkan bagaimana Nabi Musa naik bukit Sinai untuk menerima wahyu. Dalam ayat ini dinyatakan pengangkatan Musa sebagai nabi dan menerima wahyu yaitu kitab Taurat.
Ayat 3
Selanjutnya Allah bersumpah dengan "negeri yang damai". Maksudnya adalah Mekah, tempat Nabi Muhammad lahir dan menerima wahyu. Bahwa Mekah adalah tempat asal Nabi Muhammad dinyatakan pula antara lain dalam Surah Muhammad/47: 13: Dan betapa banyak negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu.
Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang pun yang menolong mereka. (Muhammad/47: 13) Dalam ayat ini terdapat informasi bahwa beliau telah dipaksa meninggalkan negeri asalnya, yaitu tempat kelahirannya (Mekah) dan hijrah ke Medinah. Berdasarkan ayat-ayat lain lebih tepat dipahami bahwa ketiga ayat di atas menyatakan tempat ketiga nabi itu lahir atau menerima tugas kenabian mereka.
Ayat 4
Setelah bersumpah dengan buah-buahan yang bermanfaat atau tempat-tempat yang mulia itu, Allah menegaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik. Dari segi fisik, misalnya, hanya manusia yang berdiri tegak sehingga otaknya bebas berpikir, yang menghasilkan ilmu, dan tangannya juga bebas bergerak untuk merealisasikan ilmunya itu, sehingga melahirkan teknologi.
Bentuk manusia adalah yang paling indah dari semua makhluk-Nya. Dari segi psikis, hanya manusia yang memiliki pikiran dan perasaan yang sempurna.
Dan lebih-lebih lagi, hanya manusia yang beragama. Banyak lagi keistimewaan manusia dari segi fisik dan psikis itu yang tidak mungkin diuraikan di sini.
Penegasan Allah bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik itu mengandung arti bahwa fisik dan psikis manusia itu perlu dipelihara dan ditumbuhkembangkan.
Fisik manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya gizi yang cukup dan menjaga kesehatannya. Dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya agama dan pendidikan yang baik.