Aktivitas Gunung Semeru Tak Kunjung Mereda, Kini Banjir Lahar Hujan Menerjang Sungai Curah Kobokan
Diketahui banjir lahar hujan kembali menerjan Sungai Curah Kobokan yang menyebabkan puing-puing rumah warga di Desa Sumberwuluh, Sabtu (01/01/2021)
TRIBUNPALU.COM – Aktivitas Gunung Semeru hingga kini belum berakhir.
Setelah satu bulan berlalu erupsi, Gunung Semeru kini menunjukkan aktivitasnya kembali.
Diketahui, di awal tahun ini banjir lahar hujan kembali menerjan Sungai Curah Kobokan yang menyebabkan puing-puing rumah warga hanyut di Desa Sumberwuluh pada Sabtu (01/01/2022) sore.
Endapan panas sisa awan panas semeru di dasar sungai yang dialiri air menyebabkan banjir lahar tersebut mengeluarkan kepulan asap putih.
Selain itu, satu rumah warna diketahui hanyut terbawa banjir lahar hujan.
Berdasarkan video dari KompasTV, terlihat arus banjir tersebut cukup deras yang membawa berbagai material puing-puing rumah warga.
Selain itu, warna air yang mengalir lebih gelap dari banjir pada umumnya.
Hal ini dapat diakibatkan karena air sudah bercampur dengan berbagai sisa endapan erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu.
Dengan adanya hal tersebut, saat ini warga yang berada di bagian hilir sungai memutuskan untuk mengungsi.
Menurut Sekdes Sumber Wuluh, Samsul, warga mengungsi karena panik akan terjadinya bencana seperti bulan lalu.
Selain itu, warga juga masih memiliki trauma yang besar akan erupsi Gunung Semeru.
“Ketakutan ya karena adanya bencana yang kemarin-kemarin itu, jadi trauma masih ada,” kata Samsul dilansir dari KompasTV.
Padahal sebelumnya pembangunan hunian sementara atau huntara bagi korban awan panas guguran mulai dibangun pada Jumat lalu.
Huntara tersebut dianggarkan dana sekitar lebih dari Rp 15 juta yang berasal dari dari sumbangan donatur yang terkumpul di Badan Amil Zakat Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Sekelompok Orang Asik Berfoto di Lokasi Erupsi Gunung Semeru, Netizen Geram
Sekitar lebih dari 1.500 jiwa, akan menempati lahan milik perhutani di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro.