Sulteng Hari Ini
Pengeroyokan Presma Untad, Polda Sulteng Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum Densus 88
Akun media sosial Facebook anakuntaddotcom memposting dugaan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Presma (Presiden Mahasiswa) Universitas Tadulako o
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto angkat bicara terkait kasus penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Tadulako oleh 6 pria yang dikaitkan dari satuan Densus 88, Senin (3/1/2022) siang.
“Berdasarkan hasil pengecekan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sulteng, pada tanggal 1 Januari 2022 terdapat dua Laporan Polisi yang masuk,” jelas Didik Supranoto.
Pertama, laporan Polisi nomor LP/B/1/I/2022/SPKT/Polda Sulawesi Tengah tanggal 1 Januari 2022 dengan pelapor Paras Putra Adika Sukma (22 th), pekerjaan Polri, Alamat Kab. Blora Jawa Tengah, kasus yang dilaporkan penganiayaan di Jl Untad I Komplek Perdos Untad Palu, dengan terlapor Wiranto.
Masih kata Didik, kedua laporan Polisi nomor LP/2/I/2020/SPKT/Polda Sulawesi Tengah tanggal 1 Januari 2022 dengan pelapor Moh. Wiranto (24 th), Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Alamat Dusun II Paranggi Kecamatan Ampibabo, kasus yang dilaporkan adalah pengeroyokan di Jln. Untad I BTN Bumi Roviga Palu, dengan terlapor Paras Putra Adika Sukma dkk.
Baca juga: PT KFM Janji Siapkan Rp 500 Juta untuk Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Tambang
"Dua laporan Polisi yang masuk saat ini sedang ditangani penyidik Ditreskrimum Polda Sulteng, tahap awal tentunya akan dilakukan penyelidikan terlebih dahulu," terang Kabidhumas.
Didik menegaskan, prosesnya akan dilakukan secara professional sesuai aturan perundang undangan yang berlaku.
Siapa pun pelakunya Polisi akan bertindak sesuai norma hukum yang berlaku,
"Terkait apakah benar pelaku merupakan anggota Polri yang bertugas di Densus 88 Polri atau bukan, akan dilakukan pengecekan", jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako (Presma Untad) Moh Wiranto Basatu diduga mendapat kekerasan dari sejumlah pria.
Kekerasan tersebut berupa penganiayaan dan pengeroyokan.
Kejadian berawal pada Sabtu (1/1/2022) sekitar pukul 16.30 WITA.
Saat itu, Wiranto sedang dalam perjalanan pulang ke rumah bersama kakaknya dengan mengendarai kendaraan roda empat.
Di perjalanan, tepatnya di depan Rumah Sakit Untad, mereka berpapasan dengan enam orang yang sedang mengendarai tiga unit sepeda motor yang berjalan zigzag.
Menurut Wiranto, mereka terlihat seperti melakukan pengejekan menggunakan gerakan tubuh dan tertawa mengarah kepadanya.
Sehingga ia berinisiatif mempertanyakan apa maksud mereka melakukan seperti itu.