Cegah Perselisihan Warisan, Berbagi dan Bertukar Istri Sesama Saudara Dijadikan Tradisi

Dalam keluarga Drokpa, kakak laki-laki akan "berbagi istri" dengan adik laki-laki untuk mencegah perselisihan warisan.

Capture Eva.vn
Tukar istri di suku Drokpa sudah menjadi tradisi 

Mayoritas Drokpa beragama Buddha, tetapi praktik keagamaan mereka berbeda dari agama Buddha tradisional.

Mereka percaya bahwa dewa dan manusia dulu hidup bersama, tetapi hubungan ini rusak karena kesombongan dan keegoisan manusia.

Para Drokpa percaya bahwa suatu hari para dewa akan kembali hidup dengan manusia jika manusia tidak lagi egois.

Anggota suku Drokpa mengenakan bunga di kepala mereka untuk menyenangkan para Dewa dan Buddha dari agama mereka.

Selain itu, sebagian kecil dari Drokpa juga menganut aliran Syiah.

Baca juga: Arti Kata Fangirling dan Fandom, Akrab Digunakan di Twitter, Ternyata Ada 3 Tipe Fangirl, Apa saja?

Suku ini terutama bergantung pada pertanian.

Mereka menanam buah-buahan seperti anggur, apel, kenari, almond, kentang, tomat, jagung, gandum.

Tanaman ini adalah bagian dari makanan sehari-hari mereka, sisanya akan dijual untuk mendapatkan uang.

Pada acara-acara khusus atau tergantung pada kondisi ekonomi keluarga, mereka akan makan lebih banyak daging. Untuk alasan agama, kelompok etnis ini tidak makan susu dan unggas.

Suku Drokpa adalah suku pekerja keras dan pekerjaan utama mereka adalah pertanian.

Anggota klan sangat ramah, dan orang luar dapat berpartisipasi dalam ritual mereka.

Meskipun menjadi suku paling primitif, para anggotanya percaya bahwa mereka lebih unggul dari ras lain.

Dalam hal pakaian, para wanita Drokpa mengenakan gaun wol yang dihiasi dengan berbagai permata dan kerang.

Mereka menaruh bunga di kepala mereka untuk menyenangkan para dewa.

Pria juga mengenakan rok wol, tetapi dengan celana dan rompi untuk melindungi dari hawa dingin.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved