Update Corona di Sulawesi Tengah Jumat 14 Januari 2022: Tambah 3 Kasus Baru, 1 Pasien Sembuh

Tiga kasus baru berasal dari Donggala,  Poso dan Kota Palu masing-masing 1 kasus baru.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta usai memeriksa kesehatan karyawan Restoran Amigos di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020). Restoran Amigos disebut sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi warga Jepang dan warga Indonesia yang positif Covid-19 pada 14 Februari 2020. Pemilik restoran menghentikan sementara operasional restoran untuk melakukan pembersihkan lokasi dan memeriksa kesehatan para karyawan untuk memastikan tidak ada penularan virus korona baru. 

TRIBUNPALU.COM - Update kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah per Jumat 14 Januari 2022, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Sulawesi Tengah bertambah 3 kasus baru dalam 24 jam terakhir. 

Tiga kasus baru berasal dari Donggala,  Poso dan Kota Palu masing-masing 1 kasus baru.

Kabar baiknya, tak ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia. 

Dan satu pasien telah sembuh. 

Hingga hari ini, dengan adanya penambahan 6 pasien Covid-19 di Sulawesi Tengah, total ada 47.283 kasus terkonfirmasi positif.

Adapun kasus aktif Covid-19 di Sulawesi Tengah menjadi 21 kasus .

Dari sisi pemetaan penyebaran covid-19, semua kota kabupaten di Suteng sudah berada di zona kuning.

Dikutip dari dinkes.sultengprov.go.id, berikut rincian data pasien positif virus corona di Sulawesi Tengah, baik yang dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri:

Update Corona di Sulawesi Tengah Jumat 14 Januari 2022:

Update Covid-19 di Sulteng per Jumat 14 Januari 2022
Update Covid-19 di Sulteng per Jumat 14 Januari 2022 (Dinkes Sulteng)

Epidemiolog Minta Kenaikan Kasus Covid-19 di Tengah Omicron Perlu Diamati Serius

Epidemiolog Masdalina Pane menyatakan, kenaikan kasus Covid-19 di tengah kemunculan varian Omicron akhir-akhir ini perlu diamati lebih serius.

Pasalnya, secara epidemiologi belum bisa menentukan kapan dan berapa puncak kasusnya.

"Sebagian besar omicron masih ditemukan di pintu masuk, kebocorannya makin membesar memang, lebih dari 22 persen di Jakarta. Teman-teman di lapangan sedang berjibaku melakukan containment," kata Masdalina saat dikonfirmasi, Kamis (13/1/2022).

Masdalina menuturkan, setidaknya ada sembilan langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

Pertama, menutup pintu masuk dari negara-negara dari jumlah kasus yang banyak.

Kedua, melakukan karantina di pintu masuk dan memperpanjang hari karantina.

Ketiga, memperkuat test entry dan exit serta meningkatkan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Jika sudah terdeteksi kasus, Melakukan penelusuran dengan teliti, terutama untuk mencari sumber penularan dan kontak erat setidaknya sampai lini ke-3," ujar Masdalina.

Kemudian juga, meningkatkan surveilans epidemiologi di berbagai level dan active case finding.

Memperkuat tindakan pencegahan 3 M.

Mempercepat cakupan vaksinasi, melakukan 3T dengan massive dan disiplin, mempersiapkan kapasitas pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit. ICU, obat dan oksigen tidak boleh hilang).

Sebelumnya, pemerintah memperkirakan, puncak kasus Omicron di Indonesia bakal terjadi pada awal Februari nanti. Disebutkan, kasus varian ini bisa jauh lebih tinggi dari Delta.

Berdasarkan pengamatan terhadap pengalaman negara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, kasus varian Omicron mencapai puncak kisaran waktu 40 hari sejak terdeteksi pertama kali.

"Untuk kasus Indonesia, kami perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari. Namun, kita tidak perlu panik, tetapi tetap waspada," kata Luhut dalam siaran pers, Rabu (12/1).

(TribunPalu.com/Tribunnews.com) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved