Taktik Jenderal Andika Tak Mempan, KKB Gencar Serang Pasukan TNI-Polri Selama 3 Hari: 1 Gugur
KKB Papua gencar serang pasukan TNI dan Polri bak tunjukkan penanganan konflik ala Jenderal Andika Perkasa sama sekali tak berlaku di Papua
Mereka menyebut, serangan-serangan seperti itu terjadi akibat konflik tak berkesudahan yang bergejolak di Papua sejak tahun 1962.
KNPB pun menyebut pasukan militer yang dikirim pemerintah Indonesia ke Papua adalah penyebab utama konflik di Bumi Cendrawasih.
"Kami meminta Jakarta agar menarik pasukan militer yang didrop secara besar-besaran karena telah berdampak pada kejahatan kemanusiaan," kata juru bicara KNPB Ones Suhuniap dalam pernyataan resmi yang disebarkan melalui media sosial.
Selain itu, KNPB juga mendesak agar TNI-Polri dan KKB Papua menghentikan kontak senjata yang bisa berdampak pada kehidupan masyarakat sipil.
KNPB menyebut, kontak senjata hanya akan membawa kerugian untuk kedua pihak.
"Jangan korbankan manusia demi kepentingan ekonomi politik oligarki di Jakarta. Anggota TNI dan Polri juga manusia. Begitu juga TPNPB adalah manusia," kata Ones.
Untuk menyelesaikan konflik di Papua, KNPB mendesak pemerintah Indonesia segera menarik pasukan militernya.
Selain itu, KNPB menuntut adanya referendum untuk melepaskan wilayah Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sekali lagi, konflik berdarah-darah ini adalah akibat Jakarta yang enggan menyelesaian akar konflik Papua dengan damai. Semua rakyat Papua menginginkan hak politiknya dihargai sebagai bangsa," ujar Ones.
"Maka dari awal KNPB menuntut referendum sebagai solusi damai bagi rakyat Papua. Selama itu tidak terjadi, maka Jakarta dengan sengaja memupuk dan memelihara kejahatan kemanusiaan di Papua," tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ones meminta agar penyelesaian konflik di Papua dilakukan tanpa angkat senjata.
"KNPB sebagai media rakyat Papua akan terus mendesak Jakarta dan semua pihak agar menempuh solusi damai," pungkasnya.
(*)