Update Kasus Corona Indonesia 25 Januari 2022: Tambah 4.878 Positif, Total Covid-19 Jadi 4.289.305

Update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Selasa (25/1/2022), tambah 4.878 positif, Total 4.289.305.

Editor: Imam Saputro
Shutterstock
update virus corona atau covid-19 

TRIBUNPALU.COM - Update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Selasa (25/1/2022), tambah 4.878 positif, Total Covid-19 jadi 4.289.305.

Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 4.878 penambahan dari sebelumnya 4.289.305 kasus.

Data tersebut dirilis dalam laman Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, Selasa sore.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.294.183 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam. 

Kabar baiknya, ada sejumlah 869 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 4.125.080 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 4.124.211 jiwa.

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 20 pasien.

Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 144.247 orang dari yang sebelumnya sebanyak 144.227 orang.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Provinsi DKI Jakarta memiliki presentase jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari total keseluruhan kasus.

Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.

Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.

Data PeduliLindungi akan Dibuka ke Publik

Pemerintah berencana membuka data aplikasi PeduliLindungi yang berkaitan dengan pengukuran kedisiplinan protokol kesehatan, ke publik.

Dengan dibukanya data ini, diharapkan masyarakat dapat berperan serta untuk membantu pengontrolan penggunaan PeduliLindungi.

Hal tersebut diungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

"Sudah diizinkan oleh Bapak Wakil Presiden di ratas bahwa data PeduliLindungi yang akan mengukur kedisiplinan protokol kesehatan boleh dibuka ke publik."

"Sehingga kita bisa melihat lokasi-lokasi mana yang disiplin sampai ke level titik lokasinya, (seperti) di kantor, toko dan (lokasi) mana yang disiplin."

"Sehingga masyarakat bisa bantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi," kata Menkes Budi.

Keputusan ini dipilih seiring dengan melonjaknya kasus Omicron di Indonesia.

Menkes menyebut saat ini jumlah kasus Omicron di Indonesia telah mencapai 1600 orang.

Dari jumlah tersebut, hanya 20 orang yang mendapatkan perawatan intensif.

Yakni dengan membutuhkan tambahan peralatan oksigen.

"Di seluruh dunia kasus Omicron akan naik dengan cepat dan tinggi, malah lebih dari kenakan kasus Delta."

"Tetapi baiknya adalah turunnya (jumlah kasus) juga cepat dan hospitalisasi rendah."

"Dari 1600 yang terkena Omicron, yang memang dirawat membutuhkan oksigen hanya sekitar 20 orang."

"Dan yang memang wafat ada dua orang," lanjut Menkes Budi.

Jika dibandingkan dengan data varian Delta, jumlah kasus konfirmasi varian Omicron ini masih sangat rendah.

Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk tetap memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan.

Yakni dengan memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi kerumunan.

Menkes mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik karena memang hospitalisasi dan kematiannya rendah.

Namun tetap harus waspada dan hati-hati karena resiko penularannya tinggi.

"Dari sisi surveilans, karena kasusnya semakin banyak maka tidak semua akan di genome sequencing lagi."

"Genome sequencing akan lebih kita arahkan untuk menganalisa pola penyebaran Omicron."

"Kita akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, nanti siap dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron."

"Sudah kita diskusikan dan akan segera kita didistribusikan ke daerah-daerah," kata Menkes.

Menkes juga mengharapkan adanya pendisiplinan untuk tetap melakukan testing paling tidak satu per 1.000 penduduk per Minggu, itu tetap dijalankan.

Termasuk menerapkan strategi isolasi di rumah maupun isolasi terpusat di rumah sakit, sesuai dengan protokol yang ada.

Selain itu, Menkes meminta adanya percepatan vaksinasi untuk lansia dan anak.

"Vaksinasi masyarakat diminta juga agak dipercepat (terutama) untuk lansia karena sangat rawan untuk masuk rumah sakit dan wafat," tambahnya.

Dalam 23 Minggu ke depan, pemerintah juga akan mempercepat vaksinasi booster di DKI Jakarta dan Jabodetabek.

Ini karena tingkat penularan di wilayah ini cukup tinggi.

Pemerintah juga telah menyiapkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit.

"Strategi perawatan rumah sakit kita sudah siap sekarang 80.000 bed. Yang sudah terisi sekarang sekitar 5.000 jadi masih ada room dari dan itu masih bisa dinaikkan kembali menjadi 150.000 (bed).

"Oksigen obat-obatan dan tenaga kesehatan juga kami sudah siapkan."

"Ya mudah-mudahan ini tidak dibutuhkan, karena kami berharap yang masuk rumah sakit akan jauh lebih rendah," pungkas Menkes.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Kasus Corona Indonesia 25 Januari 2022: Tambah 4.878 Positif, 869 Sembuh, 20 Meninggal

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved