Bacaan dan Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 56 hingga 60, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah Al Kahfi ayat 56 hingga 60 lengkap dengan artinya.

Shutterstock
Bacaan Surah Al Kahfi 

Ayat 56

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul termasuk engkau wahai Nabi Muhammad, melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada manusia agar mereka beriman, tetapi orang yang kafir terus-menerus membantah para rasul itu dengan cara yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, yakni kebenaran ayat-ayat Allah dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang diperingatkan terhadap mereka oleh para rasul sebagai olok-olokan. Mereka berkata bahwa para rasul hanyalah seorang manusia dan apa yang dikatakan oleh mereka hanyalah kebohongan belaka.

Ayat 57

Dan siapakah yang lebih zalim, yakni tidak ada yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya dengan bermacam-macam cara, lalu dia berpaling darinya tidak mau memikirkan dan merenungkannya, dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya, yakni kejahatan yang mereka lakukan. Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup sehingga mereka tidak memahaminya, dan Kami letakkan pula sumbatan di telinga mereka, sehingga mereka terhalang dari mendengar dan memahami ayat-ayat Allah yang terkandung dalam Kitab Suci. Kendatipun engkau wahai Nabi Muhammad menyeru mereka kepada petunjuk agar mereka beriman dan taat kepada Allah, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya karena kerasnya hati mereka dalam mengingkari ayat-ayat Allah.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 36 hingga 40, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Ayat 58

Dan Tuhanmu Maha Pengampun, memiliki kasih sayang. Jika Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka, sesuai dengan hak dan keadilan-Nya. Allah dengan kasih sayang-Nya tidak menyegerakan siksaan untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Tetapi bagi mereka ada waktu tertentu untuk mendapat siksa yang mereka tidak akan menemukan tempat berlindung dari-Nya.

Ayat 59

Demikianlah azab dan siksa yang Allah timpakan kepada umat-umat terdahulu. Dan penduduk negeri itu, misalnya kaum 'Ad dan kaum Å amud, telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka. Apa yang telah terjadi pada kaum 'Ad dan Å amud itu dapat pula terjadi bagi siapa pun yang durhaka apabila Allah menghendaki."

Ayat 60

Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad, ketika Nabi Musa berkata kepada pembantunya yang juga muridnya, "Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan terus sampai bertahun-tahun lamanya tanpa henti." Terdapat perbedaan pendapat tentang siapa yang dimaksud dengan pembantu atau murid Nabi Musa yang disebut dalam ayat ini. Menurut sebagian besar ulama, ia adalah seorang pemuda bernama Yusya' bin Nun, ia adalah salah seorang dari keturunan Nabi Yusuf. Ada juga yang berpendapat bahwa pemuda itu itu adalah kemenakan Nabi Musa, yakni anak saudara perempuannya. Demikian juga terdapat perbedaaan pendapat tentang apa yang dimaksud "pertemuan dua laut" pada ayat ini. Di antara pendapat itu mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua laut ialah Laut Merah dan Laut Putih, dan tempat pertemuan itu ialah Danau at-Timsah dan Danau Murrah, yang merupakan pertemuan antara Teluk Aqabah dan Suez di Laut Merah.

(TribunPalu/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved