Kabar Seleb
Beda Nasib Para Personel Boyband Smash, Dulu Idola Kaum Hawa, Kini Ada yang Banting Setir Jual Bakso
Masih ingat dengan Boyband asal Indonesia bernama Smash? Boyband beranggotakan 7 personel itu kini tak terdengar lagi namanya.
TRIBUNPALU.COM - Masih ingat dengan Boyband asal Indonesia bernama Smash?
Boyband beranggotakan 7 personel itu kini tak terdengar lagi namanya.
Setelah karir boyband ini meredup, para personelnya memilih berkarir di jalan masing-masing.
Bahkan ada yang banting setir dengan berjualan bakso.
Popularitas seseorang tak bertahan selamanya.
Seperti halnya grup musik Smash. Dulu sempat eksis pada zamannya.
Meski kini tak seaktif dulu, tetapi sebagian dari anggota SMASH sempat terlihat tampil di sebuah acara talkshow .
Hadir sebagian anggota Smash yakni Rafael Tan, Muhammad Reza Anugrah, dan Muhammad Ilham Fauzi seperti menandai kebangkitan grup musik tersebut kembali ke dunia hiburan.
Pada acara talkshow tersebut, para anggota SMASH pun dengan suka rela membagikan kisah suka dan duka mereka selama berkarir di dunia hiburan.
Hal tersebut sebagaimana terlihat dalam acara Talkshow Celoteh Nyai yang ditayangkan oleh YouTube Langit Entertainment berjudul ‘Niki Bongkar Jati Diri Personil Smash! “Kita Sering Dibilang Homo dan Bencong’ pada 10 November 2021.
Dalam acara yang dibawa oleh Nikita Mirzani tersebut para anggota SMASH mengaku sempat terpuruk selama merebaknya pandemi Covid-19 dan segala pekerjaan di dunia hiburan terpaksa harus dihentikan.
Bahkan, salah satu anggota SMASH, Rafael Tan harus rela banting setir dengan membuka usaha bakso untuk bertahan hidup karena adanya pandemi Covid-19 yang tidak menentu kapan selesainya.
“Sebenarnya kita itu awal tahun 2020 Februari mulai muncul lagi, kita udah punya single lagu baru tapi gara-gara pandemi akhirnya di hold semuanya kayak kerjaan off air dan lain sebagainya,” ungkap Rafael.
“Makanya aku tercetus kayak usaha bakso, kan harus harus bertahan hidup apapun itu daripada sekarang kita diam-diam aja nungguin kerjaan yang tak kunjung tiba ya udah,” sambungnya.
Karena mengalami kejadian tak mengenakan tersebut, managemen SMASH pada akhirnya memutuskan agar para anggota lebih berfokus pada karir mereka dibandingkan banyak membaca komentar-komentar negatif netizen di YouTube.