Buaya Berkalung Ban

Usai Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Dapat Voucher Makan Gratis Selama Satu Bulan

Usai menangkap Buaya Berkalung Ban, Mas Tili kini menjadi perbicangan masyarakat Kota Palu.

TRIBUNPALU.COM/SALAM
Tili warga asal Sragen, Jawa Tengah saat memperlihatkan anak dari Buaya Berkalung Ban, Senin (7/2/2022) malam 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNPALU.COM, PALU - Usai menangkap Buaya Berkalung Ban, Mas Tili kini menjadi perbicangan masyarakat Kota Palu.

Sosok Mas Tili menjadi orang paling dicari di Kota Palu.

Pria asal Sragen, Jawa Tengah itu mendapat banjir apresiasi dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais.

Baca juga: Nasib Buaya Berkalung Ban Setelah Berhasil Ditangkap, Warga Desak Harus Segera Dilepaskan

Informasi dihimpun TribunPalu.com Selasa (8/2/2022), Ownernya Fais Arfianto mengundang makan Mas Tili.

Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi apa yang dilakukan Mas Tili setelah menyelamatkan Buaya Berkalung Ban.

"Jadi Radja Penyet Mas Fais mengundang makan bersama keluarga dan memberikan Voucher makan gratis selama satu bulan kepada mas Tili yang berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban ," ungkap Fais, Selasa (8/2/2022).

"Ini salah satu wujud apresiasi sedkit dari kami," tambahnya.

Lokasi Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais di Jl Ahmad Yani, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Trik yang Dilakukan Tili untuk Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tangkap Anaknya Dulu Baru Pasang Umpan

Diketahui Tili merupakan warga kelahiran Pondok Karet Sragen, Jawa Tengah mendadak viral di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pasalnya Tili tiba-tiba terkenal setelah berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban (B3), Senin (7/2/2022) malam.

Tili baru sekitar 4 bulan berada di Kota Palu.

"Di sini (Kota Palu, red) sekitar baru 4 bulan," ungkap Tili.

Pun demikian, saat ini Tili sudah memilik E-KTP dengan alamat Kota Palu.

Pria berusia 35 tahun itu mengatakan, untuk melakukan penangkapan Buaya Berkalung Ban hanya mengandalkan uang pribadinya.

Mulai dari untuk membeli umpan seperti ayam, burung merpati dan bebek untuk memancing buaya tersebut.

"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ujarnya.

Ia menuturkan, menggunakan tali dengan panjang sekitar 300 meter.

Namun tertinggal hanya 100 meter disebabkan dicuri.

"Pokoknya kalau tali ada sekitar 300 meter dan tinggal 100 meter dicuri orang tapi saya ikhlaskan," tuturnya.

"Saya jeratnya pakai tali kapal karena tidak ada modal makanya saya sambung-sambung saja," tambah Tili.

Dia menjelaskan, semua biaya untuk penangkapan ini menggunakan uang pribadi miliknya.

"Saya kan modal sendiri, uang Rp 4 juta saya jalankan di sini," pungkasnya.

Sebelumnya aksi heroik warga Kota Palu patut diacungi jempol.

Pasalnya Warga asal Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban (B3).

Pria itu bernama Tili berusia 35 tahun.

Penangkapan itu belokasi di Jembatan II Kelurahan Tatura Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Tili mengungkapkan sebelum berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban, Ia terlebih dahulu menangkap anak dari B3 tersebut.

"Anaknya buaya ini saya tangkap disana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini," ungkap Tili, Selasa (8/2/2022).

Pria asal Sragen ini menjelaskan, alasannya untuk melepaskan ban dari leher buaya disebabkan tidak tega melihat binatang terikat-ikat.

"Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kase lepas," tuturnya.

"ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," tambah Tili.

Pria berusia 35 tahun itu pun mengatakan, buaya berkalung ban ini dianggap seperti temannya.

"Ini buaya saya anggap seperti teman," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved