Wajib Tahu! Ini 9 Mitos dan Fakta Covid-19 Varian Omicron Menurut WHO
Berikut ini penjelasan WHO terkait fakta dan mitos virus corona varian omicron.
Bahkan, jika infeksi Covid Omicron kurang parah dibandingkan varian Delta, peningkatan kasus yang cepat akan mengakibatkan peningkatan rawat inap, memberi tekanan sistem perawatan kesehatan untuk merawat pasien dengan Covid-19 dan jenis penyakit lainnya.

3. Fakta: Vaksin Covid-19 menawarkan perlindungan terbaik yang tersedia terhadap Omicron.
Mitos: Vaksin Covid-19 tidak bekerja melawan Omicron.
Penjelasan: Vaksinasi diharapkan memberikan perlindungan penting terhadap penyakit parah dan kematian yang disebabkan Omicron, seperti varian-varian lain yang masih beredar.
Hingga saat ini, tingkat rawat inap dan kematian yang relatif lebih rendah dari Omicron, sebagian besar dikarenakan banyak orang telah mendapatkan vaksinasi.
Vaksinasi mendorong respons kekebalan tubuh terhadap virus, yang tidak hanya melindungi dari varian yang saat ini beredar tapi memungkinka memberikan perlindungan dari penyakit parah akibat mutasi Covid-19 di masa mendatang.
4. Fakta: Orang yang tidak divaskinasi paling berisiko terpapar Omicron.
Mitos: Orang yang tidak divaksinasi tidak akan sakit parah akibat Omicron.
Penjelasan: Banyaknya infeksi corona baru telah menyebabkan lebih banyak rawat inap di negara-negara dengan varian Omicron telah menjadi strain dominan.
Sebagian besar dari yang memerlukan perawatan di rumah sakit adalah orang-orang yang tidak divaksinasi, dan tidak ada langkah-langkah menghentikan transmisi corona.
Varian Omicron akan menyebar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan seperti gelombang Delta, orang-orang yang tidak divaksinasi akan terkena dampak paling parah. Sehingga, direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi atau booster vaksin Covid-19.
5. Fakta: Omicron jauh lebih berbahaya daripada flu biasa.
Mitos: Omicron sama seperti flu biasa.
Penjelasan: Omicron tidak seperti flu biasa karena lebih mungkin daripada pilek untuk membuat seseorang dirawat di rumah sakit. Telah terlihat bahwa orang yang terinfeksi varian ini dirawat di rumah sakit dan beberapa orang telah meninggal.
Orang yang telah terpapar virus dan sembuh juga diperkirakan berisiko mengalami yang disebut long covid.